Sejarawan UGM Ungkap Kapan Istilah Pageblug Muncul di Tanah Jawa

1521
Dosen Departemen Sejarah FIB UGM, Baha’uddin, M.Hum, menjelaskan kali pertama pageblug dipakai untuk menyebut fenomena wabah. Foto: Ist
Dosen Departemen Sejarah FIB UGM, Baha’uddin, M.Hum, menjelaskan kali pertama pageblug dipakai untuk menyebut fenomena wabah. Foto: Ist

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Wabah virus corona adalah catatan penting yang ditulis oleh manusia abad ke-21.

Catatan itu berkisah tentang adanya makhluk berukuran 0,125 dengan daya bunuh luar biasa.

Laman worldmeter mencatat, virus bernama SARS-CoV-2 telah menyebabkan 283.068 kematian orang di seluruh dunia (hingga 11 Mei 2020).

Jika menilik sejarah peradaban manusia, wabah muncul dalam kurun waktu tertentu.

Karena itu, Baha’uddin menyebut bahwa manusia telah terbiasa dengan wabah.

Baca juga: Soal Penawar Covid-19, Guru Besar Farmasi UGM: Tidak Mudah Suatu Obat Baru Sampai ke Tangan Konsumen

Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM itu mengatakan, situasi dunia yang mencekam selalu ada mulai dari zaman kerajaan hingga kemerdekaan.

Demikian penuturan Uddin dalam diskusi daring bertema Wabah dalam Memori Kolektif Masyarakat.

Diskusi tersebut digelar oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) D.I. Yogyakarta, belum lama ini.

“Pengetahuan mengenai wabah dapat diketahui dari berbagai rekaman,” ujar Uddin, sapaannya.

“Baik secara literer (tertulis) maupun tidak. Baik dalam artefak maupun verbal (tradisi lisan),” jelasnya.

Baca juga: Upaya Dubes Kenssy dan KBRI Praha Lindungi WNI Terdampak Covid-19 di Ceko