Baca juga: Raih Gelar Kehormatan, Menteri Basuki Hadimuljono Sukses ‘Balas Dendam’ kepada ITB
Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Psikologi pada Juni 2012 itu mengulik tentang pelatihan berpikir positif untuk mengatasi stres pada mahasiswa di salah satu universitas di Yogyakarta.
Mengutip pakar, Enik dan Asmadi mengungkapkan bahwa berpikir positif berperan membuat individu dapat menerima situasi yang tengah dihadapi secara lebih positif.
Selain itu, pelatihan berpikir positif signifikan untuk mengelola depresi pada penyandang cacat tubuh.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan berpikir positif signifikan dalam memengaruhi pengelolaan depresi pada penyandang disabilitas.
Enik dan Asmadi mengamati dua grup mahasiswa yang masing-masing berisi 24 orang.
Baca juga: Gubernur Rohidin Mersyah Puji Kerja Kementerian PUPR Bangun Jembatan Terpanjang di Bengkulu
Ditemukan bahwa pelatihan berpikir positif efektif untuk menurunkan tingkat stres pada mahasiswa.
Adapun pelatihan yang diuji dalam studi ini meliputi sesi pelatihan yang menggunakan kombinasi dari berbagai metode, yaitu curah gagasan, presentasi, ceramah dengan fasilitas multi media.
Metode lain yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tugas tugas rumah, curhat dan berdiskusi.
“Pelatihan untuk berpikir positif memberi manfaat pada subjek penelitian dalam mengatasi permasalahan kehidupan,” tulis mereka dalam kesimpulan. (Ezra)
Baca juga: Era Perubahan Radikal Bisa Ditangani oleh Pemimpin yang Ambigu
