Seberapa Ampuh Pasta Gigi Herbal Mampu Membasmi Bau Mulut Tak Sedap?

287

Baca juga: Atasi Banjir di Jawa, Menteri PUPR Lakukan Penanganan Cepat

Sementara itu, kelompok kedua diberikan instruksi untuk hanya mengoleskan pasta gigi di daerah molar rahang atas.

Seluruh subjek tidak boleh makan dua jam sebelum dilakukan pengukuran dan dua jam setelah pengukuran terakhir.

Dari hasil pengujian, baik metode gosok atau oles menunjukkan tren serupa terhadap jumlah seluruh komponen dalam VSC.

Jumlah kandungan hydrogen sulfide, methyl marcaptan, dan dimethyl sulfide  sama-sama naik setelah lima menit pasca-aplikasi.

Adapun setelah dua jam aplikasi menunjukkan tren turun.

Walau begitu, hanya kadar hydrogen sulfide yang mengalami penurunan.

Metode gosok maupun oles dapat menurunkan atau mempertahankan kadar hydrogen sulfide di level 0, setelah dua jam pasca aplikasi.

Baca juga: Langkah Sigap Menlu Retno Marsudi Cegah Ketegangan Amerika Vs Timur Tengah

Suryono menyebut, penurunan ini dimungkinkan karena efek antibakterial yang ada dalam pasta herbal.

Pasta herbal dia klaim mampu mengurangi populasi bakteri yang ada pada lidah.

Singkatnya, Suryono menilai, tidak ada perbedaan nyata antara cara aplikasi pasta baik dengan gosok gigi maupun pengolesan terhadap produksi VSC.

Kendati demikian, merujuk pakar lain, Suryono memandang komponen gas hydrogen sulfide, yang menyebabkan bau mulut, juga ada pada lidah.

Karena itu, dia menyarankan agar selain menggosok gigi, seseorang mesti berkumur dengan antiseptik.

Pasalnya, ada penelitian lain yang memberikan hasil jauh lebih lama.

Penelitian itu menyatakan, kombinasi gosok gigi dan berkumur dengan antiseptik mampu menekan produksi gas VSC hingga 12 jam. (Tsalis)

Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan Tiongkok, Indonesia Siap Jadi Raja Aluminium di Rumah Sendiri