Sastromoeni Meriahkan Hari Ulang Tahun ke-31 Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia

483
Kehadiran Sastromoeni menyemarakkan puncak Hari Ulang Tahun ke-31 Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI). Foto: Ist
Kehadiran Sastromoeni menyemarakkan puncak Hari Ulang Tahun ke-31 Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI). Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI) menggelar puncak Hari Ulang Tahun ke-31 secara daring, Kamis (6/8/2020).

Perayaan hari jadi JKAI dimulai dengan pemutaran video pendek ucapan dari sejumlah himpunan mahasiswa antropologi di berbagai kampus.

Kemudian, ada sambutan dari beberapa dosen dan alumni, giveaway, stand up comedy, hingga orasi ilmiah dari Guru Besar Antropologi FIB UGM, Prof. P.M. Laksono.

Band legendaris asal FIB UGM, Sastromoeni, pun hadir untuk menyelingi acara.

Anggota generasi pertama, Anang Batas, yang tampil di pematang sawah depan rumahnya, Jogja, ditemani oleh Sastromoeni lintas generasi.

Baca juga: Anwar Sanusi Jelaskan 3 Langkah Kemendesa PDTT untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Sastromoeni membawakan lagu Ora Lunga dengan latar lukisan-lukisan berjajar karya Ledek Sukadi.

“Sebuah lagu yang pada awal pandemi saya bikin untuk introspesksi diri agar tidak ke mana-mana,” kata Anang, alumnus Antropologi UGM.

Selepas membawakan lagu tersebut, Anang memanggil sesepuh JKAI, Budi Ngehek dan Mbah Kanthong, untuk melakukan prosesi potong tumpeng.

Mereka dibantu oleh beberapa mahasiswa Antropologi UGM, dan beberapa alumnus Antropologi UGM dari berbagai angkatan.

“JKAI itu didirikan lahir dari proyek keprihatinan. Kebetulan waktu itu (sudah) ada jurusan-jurusan  antropologi di seluruh indonesia yang tidak pernah ketemu,” kata Budi.

Baca juga: Relawan Canthelan Alumnus Agribisnis UGM: Berbagi karena Kemauan, Bukan Kemampuan