KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jumlah kasus kehamilan usia dini di Yogyakarta sebanyak 1.078. Hal itu dianggap sebagai salah satu faktor risiko bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan pada 2015 terdapat 422.
Demikian hasil studi yang dikemukakan oleh Khristina Dias Utami, dalam tesisnya saat menamtkan S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM.
Dalam studinya, Dias menyebutkan bahwa bayi dengan BBLR menjadi penyebab pertama kematian bayi di Kabupaten Bantul, yaitu sebanyak 30 kasus dari 105 kasus kematian bayi pada tahun 2016.
Dari data kelahiran yang ia ambil dari puskesmas-puskemas di daerah Bantul, menunjukkan korelasi tinggi antara kelahiran usia dini dan kejadian BBLR.
Dias melakukan penelitian selama Januari 2016-Februari 2018 terhadap 1.355 responden yang diambil secara acak dari Puskesmas di Bantul. Ia menemukan bahwa ibu dengan usia kehamilan di usia dini memiliki risiko akan malahirkan bayi dengan BBLR.
“Selain beresiko terhadap ibu, hamil di usia dini usia dini juga berbahaya bagi janin atau bayi yang akan dilahirkan,” tulisnya dalam Hubungan Kehamilan Usia Dini dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Bantu Daerah Istimewa Yogyakarta.(Thovan).
