Rimbawan KAGAMA Sebut Kerusakan Hutan di Indonesia Bukan Hanya karena Korporasi

849
Fenomena deforestasi dan praktik-praktik pengusahaan hutan masih memunculkan stigma kepada pihak korporasi kehutanan. Foto: kanalkalimantan.com
Fenomena deforestasi dan praktik-praktik pengusahaan hutan masih memunculkan stigma kepada pihak korporasi kehutanan. Foto: kanalkalimantan.com

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Direktur Utama Perum Perhutani 2005-2008, Dr. Ir. Transtoto Handadhari, M. Sc., menyampaikan pandangannya soal carut-marut permasalahan hutan di Indonesia.

Transtoto Handadhari menjadi narasumber dalam Workshop Asosiasi Manajemen 30 Oktober lalu.

Menurutnya, fenomena deforestasi dan praktik-praktik pengusahaan hutan masih memunculkan stigma kepada pihak korporasi kehutanan.

Isu mengenai hal tersebut dipandang Transtoto tidak kunjung surut menjadi bahan diskusi.

Transtoto menyatakan, ada sejumlah kecurangan-kecurangan dalam pengusahaan hutan yang dilakukan oleh pihak terkait.

Dr. Ir. Transtoto Handadhari, M. Sc., menyampaikan pandangannya soal carut-marut permasalahan hutan di Indonesia. Foto: Dok Pri
Dr. Ir. Transtoto Handadhari, M. Sc., menyampaikan pandangannya soal carut-marut permasalahan hutan di Indonesia. Foto: Dok Pri

Baca juga: Jangan Anggap Tabu, Anak Perlu Menerima Edukasi Seks Sejak Dini

Dia menjumpai tindakan-tindakan menyimpang secara mendetail di lapangan, dalam dua pertiga masa baktinya sebagai PNS Kehutanan.

“Kejahatan-kejahatan dilakukan secara berjamaah. Tidak semua orang, memang. Namun, semua unsur terlibat,” ujar Transtoto menandaskan.

Di mata alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini, kecurangan sudah terjadi sejak penyusunan Buku Hijau oleh pihak kehutanan pusat.

Buku Hijau itu menuliskan adanya potensi kayu di kawasan hutan produksi.

Tindak kecurangan kemudian berlanjut mulai dari pelayanan perizinan tebangan, pelaksanaan, pengawasan produksi, pengiriman kayu dan seluruh proses pengusahaan kayu.

Baca juga: KAGAMA Harus Ikut Membangun Bantul