Respons Bupati Petrus Kasihiw untuk Bangkitkan UMKM Teluk Bintuni pada Masa Pandemi

189

Baca juga: Alumnus Manajemen UGM Asal Sukoharjo Ditunjuk Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS

Yakni Rp4 juta per orang dari yang sebelumnya Rp5 juta per orang.

Hal ini, kata Petrus, terjadi karena jumlah yang harus diberikan bantuan bertambah banyak.

“Yang penting penerima manfaat dari bantuan modal usaha kecil-kecilan ini bisa banyak. Agar ekonomi di Bintuni bisa tumbuh,” ujar Petrus.

Selain dalam permodalan, nominal bantuan untuk pembangunan sarana keagamaan juga tidak sebesar sebelumnya karena keterbatasan kemampuan Pemkab.

Di sisi lain, Petrus menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Universitas Papua akan memantau bagaimana penggunaan modal usaha tersebut.

Baca juga: Cerita Lastdes Christiany Buka Bisnis Makanan Sehat Sambil Promosikan Profesi Ahli Gizi

“Kami akan kontrol di bank apakah bantuan modal usaha yang diberikan, berkembang atau tidak,” ucap Petrus.

“Jadi, saya harap bantuan usaha ini diputar untuk mengangkat perekonomian keluarga. Jangan dipakai hanya untuk makan dan minum yang bersifat konsumtif saja,” tegas pria kelahiran Bintuni ini.

Sementara itu, untuk bantuan bidang keagamaan, Pemkab Teluk Bintuni meminta bantuan Badan Pemeriksa Keuangan.

BPK akan mengecek proposal yang menjadi dasar permohonan bantuan.

Sementara proposal bisa disetujui jika mendapat rekomendasi dari pimpinan keagamaan di tingkat kabupaten.

Baca juga: Sukma Pribadi Buktikan Lulusan TPB UGM Bisa Bekerja di Bidang Industri Pangan