Rektor UGM : Mahasiswa KKN Ikut Bantu Pengembangan Daerah di Papua

314

Di samping peningkatan kualitas sumber daya manusia, para mahasiswa memiliki sejumlah program unggulan lain, seperti pemberdayaan perempuan dengan menginisiasi terbentuknya PKK dan memberikan pelatihan diversifikasi pengolahan ikan dalam bentuk nugget. Selanjutnya, memberikan pelatihan pembuatan kompos dan vco, melakukan pemetaan tempat wisata dan mengembangkan sistem informasi wisata Waisai, serta pengembangan wisata mangrove.

Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., menyampaikan program KKN memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menyaksikan secara langsung keadaan dan persoalan yang ada di masyarakat serta menumbuhkan empati kepada masyarakat di daerah-daerah yang belum mengalami kemajuan.

“Indonesia tidak hanya Jawa, Kalimantan, Sumatera yang relatif lebih maju. Dengan KKN ini adik-adik bisa melihat Indonesia yang sebenarnya, ada potensi yang luar biasa namun belum tertangani dengan baik,” kata Panut.

Mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN di Raja Ampat Papua berfoto bersama Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng beserta rombongan [Foto  Bagian Humas dan Protokol UGM]
Mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN di Raja Ampat Papua berfoto bersama Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng beserta rombongan [Foto Bagian Humas dan Protokol UGM]
Menurutnya, dengan kehadiran mahasiswa KKN di Waisai turut membuka jalan bagi masyarakat Waisai yang masih tertinggal dengan kualitas pendidikan rendah karena minimnya fasilitas dan keterbatasan sumber daya manusia.

“Perjuangan adik-adik telah memberikan secercah harapan baru. Oleh sebab itu, penting untuk terus menjaga keberlanjutan program semacam ini,” ucapnya.

Menanggapi persoalan terkait lemahnya fungsi pengawasan pendidikan sejak pengalihan pengelolaan tingkat SMA dan SMK dari kabupaten ke provinsi, Panut menyebutkan UGM akan mendorong pemerintah memformulasikan kembali kebijakan yang cocok dengan kondisi masing-masing daerah, termasuk di Papua Barat.