Refleksi Gubernur BI Perry Warjiyo atas Ramadan di Tengah Pandemi

395

Baca juga: Diskusi KAGAMA Sulbar Jelaskan 3 Prinsip Pertolongan Psikososial Pertama dalam Masa Pandemi

Pria berumur 61 tahun itu pun mengaku, melalui Ramadan tahun ini, dia ingin merasakan kemuliaan kasih sayang baik bersama keluarga di rumah maupun keluarga di kantor.

Kemudian, Perry percaya, seseorang mungkin saja merengkuh lailatul qadr pada Ramadan ini.

Yakni sebagai pertanda bahwa seseorang telah mencapai derajat ketkawaan.

Namun, bagi Perry, ada tiga hal penting yang bisa jadi dijadikan refleksi seseorang apakah dirinya benar-benar menggapai kemuliaan lailatul qadr.

Pertama adalah tawakal. Menurutnya, tawakal merupakan cerminan apakah segala hal yang dikerjakan seseorang murni karena Allah.

Baca juga: KAGAMA Bontang Salurkan Bantuan APD KAGAMA Care Tahap II

Dia mencontohkan, apakah kerja yang setiap hari dikerjakan dimaknai sebagai ibadah.

Kedua, yakni tawadu. “Jika tawakal, InsyaAllah kita tawadu. Kita harus menunduk, tidak boleh sombong,” kata Perry.

“Meskipun kita punya ilmu, punya rejeki. Kesederhanaan adalah hal yang perlu kita tanamkan. Kesederhanaan dapat diwujudkan melalui kepedulian sosial,” terangnya.

Ketiga, istiqomah. Dalam hal ini, Perry berpesan untuk tetap bisa melanjutkan kedamaian dan cinta kasih yang sudah dibentuk, setelah Ramadan. (Ts/-Th)

Baca juga: Dubes Djauhari Beberkan Kunci Sukses Tiongkok Tangani Virus Corona