Real Estate di Jakarta Berkembang Pesat, Pakar UGM Usulkan AMDAL Khusus Banjir

221

Baca juga: Kagama Peduli Banjir Salurkan Bantuan untuk 5 Lokasi di Jabodetabek

Di samping peraturan-peraturan terkait sumber resapan, perlu juga ada peraturan perencanaan pembangunan untuk wilayah besar, termasuk real estate.

Dalam hal ini perlu dicermati tingkatan risiko banjir yang diberikan akibat pembangunan.

“Ini bisa jadi rekomendasi teknis, supaya bisa menjadi aturan yang mengikat. Upaya meredam potensi banjir bisa ada, di samping pemerintah juga membuat saluran, resapan air, dan sebagainya,” tutur Rachmad.

Dosen Teknik Sipil UGM ini mengatakan, pengendalian banjir bukan hanya tugas pemerintah saja, tetapi juga masyarakat.

Baca juga: Kata Pakar UGM Soal Ribut-ribut Indonesia dan Tiongkok di Perairan Natuna

Pengendalian itu bisa dilakukan dengan cara sederhana.

Rachmad selama ini berusaha menadah air hujan yang jatuh di genteng rumahnya, kemudian dimasukkan ke dalam tanah.

Dia mencoba strategi ini di dua titik di sekitar rumahnya dengan paralon berukuran 8 inch.

“Alhamdulillah, lancar. Tidak ada genangan di sekitar rumah Saya. Karena sebelum jatuh, sebelum mengalir ke saluran drainase, sebelum menambah beban air di sungai, air sudah diredam di situ,” ujarnya.

Harapannya dengan upaya tersebut, bisa memberikan efek yang signifikan bagi pengendalian banjir. (Kinanthi)

Baca juga: Cerita Jaka Widada yang Hobi Meneliti Sejak Mahasiswa