Ratu Waskitha Jawi, Sosok Entrepreneur Pembangun Kotagede

477

Baca juga: Benarkah Kebun Sawit Penyebab Kerusakan Hutan Dunia?

“Masjid Agung dilengkapi bedug dan kenthongan. Baru kemudian dibangun pasar untuk transaksi barang dan jasa,” ucap Purwadi.

Tidak berhenti di sektor infrastruktur, Ratu Waskitha Jawi pun membuka berbagai macam industri guna menyerap banyak tenaga kerja.

Hal ini wajar lantaran bakat wirausaha (entrepreneur) mengalir dalam darah sang ratu.

Menurut Purwadi, keluarga besarnya yang ada di Pati merupakan pengusaha kayu jati, semen, minyak, pari gaga, dan burung perkutut.

“Kanjeng Ratu Waskitha Jawi berhasil pula mengembangkan bisnis perikanan, pelayaran dan pelabuhan di Jepara, Tuban dan Semarang. Keterampilan usaha ini dikembangkan di Kotagede,” kata Purwadi.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Kemenhub Lepas Kapal Ternak dengan Rute Baru untuk Dukung Swasembada Pangan

“Pemuda-pemudi Mataram dilatih untuk mengembangkan beragam kerajinan. Muncullah industri kerajinan perak berkualitas ekspor,” terang pria kelahiran 1971 ini.

Industri batik juga tidak luput dari perhatian Waskitha Jawi.

Anak dari Bupati Pati ini membina perajin batik di sekitar Bengawan Solo, kawasan Laweyan.

Sementara itu, untuk pemasaran hasil bumi, dia mengembangkan daerah Karangkajen.

Dia lantas memilih sepanjang daerah Wonokromo sebagai pusat kuliner sate klathak.

“Naluri bisnis Kanjeng Ratu Waskitha Jawi amat tajam. Kotagede sebagai ibukota Mataram benar-benar loh subur kang sarwa tinandur, jinawi murah kang sarwa tinuku,” pungkas Purwadi. (Ts/-Th)

Baca juga: Mandiri Pangan dengan Beternak Ikan ala Pakar Perikanan UGM