Proses keberangkatan Rampoe tidaklah mudah. Sekitar satu bulan menjelang acara, tim Rampoe menyiapkan kebutuhan dan berlatih keras untuk mempersiapkan tampil pada festival ini.
Menurut Abe, proses singkat ini menjadi tantangan bagi mereka. Dengan seleksi personel yang ketat dan pembuatan jadwal yang padat justru menjadi pelecut semangat.
Dalam melakukan latihan, Rampoe sering menggunakan tempat-tempat di wilayah UGM, seperti Plaza FIB UGM, GSP UGM, jalanan aspal UGM, Wisdom Park UGM dan sesekali melakukan latihan di aula asrama Cut Nyak Dien.
Pada Jumat (9/5/2019) kemarin, tim Rampoe UGM berhasil mendarat dengan selamat di kota Yogyakarta.
“Ini keberangkatan kami ke-5 dari Diplomasi Rampoe UGM keluar negeri yang biasa kami sebut sebagai Diplomasi Budaya melalui Duta Seni Mahasiswa,” pungkas Abe.
Rampoe UGM merupakan kegiatan ekstra mahasiswa di bidang tari Aceh.
Beberapa bentuk tarian Aceh dapat dipelajari di sini.
Dalam perekrutan, Rampoe menerima orang-orang yang ingin belajar tari Aceh dari dasar. (Sirajuddin)
