Rampoe UGM Jadi Tamu Kehormatan di Daegu Colorful Festival, Korea

770
Setelah menjuarai di tahun 2018, Rampoe UGM diundang sebagai tamu kehormatan di festival tahun ini. Foto: Rampoe UGM
Setelah menjuarai di tahun 2018, Rampoe UGM diundang sebagai tamu kehormatan di festival tahun ini. Foto: Rampoe UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kabar gembira datang dari tanah Korea. Rampoe UGM, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya mendapat kehormatan diundang untuk tampil dalam Daegu Colorful Festival di Korea pada tanggal 2-9 Mei 2019.

Pada festival ini, Rampoe membawakan tiga tarian, Tari Ratoeh Jaroe, Tari Rapa’i Geleng, dan Tari Tarek Pukat.

Total 28 orang yang terdiri dari satu orang manajer, dua ofisial, dua pemusik, delapan penari laki-laki, dan 15 penari perempuan berangkat mengharumkan nama baik Indonesia.

Keikutsertaan Rampoe ini tidak terlepas dari kejuaraan di tahun 2018, Rampoe mendapat gelar juara dalam perlombaan tari di Korea.

“Ini hasil dari komunikasi yang baik dengan manajemen Wonju Dynamic Carnival Dancing di kota Wonju.”

“Setelah menjuarai di tahun 2018, kami diundang sebagai tamu kehormatan di tahun ini,” terang Abe selaku manajer keberangkatan, kepada KAGAMA, Sabtu (11/5/2019)

Keberangkatan kali ini juga menjadi semakin spesial karena Rampoe UGM dibantu oleh panitia festival.

Rampoe UGM merupakan kegiatan ekstra mahasiswa di bidang tari Aceh. Foto: Rampoe UGM
Rampoe UGM merupakan kegiatan ekstra mahasiswa di bidang tari Aceh. Foto: Rampoe UGM

“Selain mendapat support dari Fakultas dan Universitas, kami juga diberi support keberangkatan dari pihak Daegu Colorful Festival,” ungkap Abe.

Tak hanya di Daegu Colorful Festival, Rampoe juga ikut memeriahkan Buan Masil Festival di salah satu kota kecil di pesisir pantai kota Buan, Korea Selatan.

Selain perform, Rampoe juga mengikuti parade budaya yang diselenggarakan di sepanjang jalan festival.

Dalam parade, Rampoe mengenakan baju adat Aceh, Jawa, Lampung, Bugis, Jaranan, serta makanan tradisional dibagikan saat parade.

Abe menilai, antusiasme masyarakat Korea sangat baik terhadap budaya Indonesia.

“Ini mungkin sedikit aneh karena kami menggunakan jilbab dan berkulit hitam manis khas Asia Tenggara, akan tetapi apresiasi mereka sanggat tinggi dan sesekali meminta foto bersama,” ujarnya.