Raih Investment Grade, Presiden Jokowi: Tata Kelola Keuangan Pemerintah Semakin Baik

70
Pemerintahan Presiden Joko Widodo raih penghargaan internasional dalam tata kelola keuangan negara.

JAKARTA, KAGAMA. Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P. Pencapaian kondisi investment grade ini menunjukan adanya kepercayaan yang besar dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5/2017).

“Menunjukkan tata kelola keuangan kita semakin baik, fiskal kita semakin baik. Moneter kita juga pengelolaannya semakin baik, kemudian juga dilihat oleh internasional kemudahan berusaha di negara kita juga terus kita perbaiki dan semakin baik,” kata Presiden.

Apresiasi dari lembaga pemeringkat ini juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia. “Dengan kepercayaan itu, yang pertama akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya karena arus uang, arus investasi akan masuk ke negara kita,” tutur Kepala Negara.

Kepala Negara  mengajak seluruh elemen  bangsa untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan positif.
Kepala Negara mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan positif.

Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiskal yang lebih besar. Selain itu biaya bunga akan lebih murah. “Sehingga juga meringankan biaya bunga yang ada di APBN kita,” ucap mantan Walikota Solo tersebut.

Dengan peringkat layak investasi ini, stablitas politik keamanan di Indonesia juga dinilai semakin baik. “Masyarakat semakin dewasa, masyarakat semakin matang dalam berpolitik. Ini juga dilihat oleh mereka,” ujar Presiden Joko Widodo.

Oleh karenanya, Presiden meyakini kondisi seperti ini harus dapat menambah optimisme kita terhadap pertumbuhan ekonomi. Presiden pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan positif.

“Stop, sudah hentikan sekarang saling menjelekkan, saling menghujat, saling memfitnah, hentikan. Kita harus ke era yang produktif, ke era yang lebih optimis,” tuturnya.

 

Sumber : Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden