Raih Doktor, Tahir Ingin Dirikan Leadership Public Policy School di UGM

901

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019

“Kalau lagi nggak siap kuliah, biasanya beliau langsung datangi Saya bawa beberapa pertanyaan untuk didiskusikan,” ujar Staf Khusus untuk Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementerian Perhubungan RI itu.

Tahir dalam berjuang meraih gelar doktornya sempat mengalami stres.

“Ya itu wajar. Kemarin sempat stres karena belum selesai, belum menemukan suatu kebenaran. Beliau sudah dua kali bertanya ‘apa Saya mundur saja?’. Tapi saya yakinkan bahwa beliau bisa,” ungkap Wihana.

Menurut Wihana, semua orang yang hadir dalam ujian terbuka itu turut bangga pada sosok filantropis itu.

Di usianya yang sudah lanjut, Tahir tetap ingin belajar.

Baca juga: Kagama Papua Barat Ajak Seluruh Alumni Bangun Tanah Papua

Ingin Mendirikan Leadership Public Policy School di UGM

Berangkat dari disertasinya itu, Tahir beberapa waktu lalu sempat mengusulkan Leadership Public Policy School di UGM.

Dijelaskan oleh Tahir upaya ini masih membutuhkan proses.

“Harus minta persetujuan dari ketua MWA dan Bapak Rektor. Saya kira itu bagus jika didirikan di UGM. Nanti UGM bisa menjadi universitas pertama yang ada Leadership Public Policy School-nya,” jelas Tahir kepada KAGAMA, usai Ujian.

Tahir menambahkan, beberapa universitas lain sudah mendirikan institusi pendidikan semacam itu.

Tujuannya antara lain guna menghilirkan nilai-nilai ke-UGM-an dan pemikiran para tokoh bangsa yang lahir dari UGM untuk pembangunan bangsa.

Seperti di Singapura ada Lee Kuan Yew School of Public Policy dan John F. Kennedy Public School di India.

Kata Tahir, pendirian sekolah ini sedang dalam proses dan akan direalisasikan sesegera mungkin. (Kinanthi)

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik