Raih Doktor, Tahir Ingin Dirikan Leadership Public Policy School di UGM

905

Baca juga: Solusi untuk Pendidikan Vokasional di Indonesia

Faktor Kepemimpinan Penyumbang Terjadinya Krisis Moneter

Dijelaskan oleh Tahir, faktor kepemimpinan mencakup kualitas SDM.

Jika seluruh sumber daya bisa digerakkan, maka krisis mungkin bisa diatasi.

“Kalau kita bandingkan dengan hari ini, kita saat ini sedang menuju reformasi birokrasi. Salah satunya yang sudah dilakukan adalah pemisahan BI dan OJK, BI sudah independen dan keduanya juga punya fungsi yang berbeda. Saya anggap faktor kepemimpinan memainkan peranan yang penting, karena menjadi informal institution. Dapat berdampak positif maupun negatif bagi formal institution,” ujar pendiri Mayapada Group itu.

Perbedaan antara Kepemimpinan Zaman Orde Baru dan Kepemimpinan Saat Ini

Hasil reformasi birokrasi pada dunia keuangan menghasilkan beberapa perubahan, yakni pemisahan BI dan OJK, modal bank diperkuat dan izin pendirian bank diperketat, serta menjalankan Good Corporate Governance dan Queue Work Customer (QWC).

Sementara dari sisi pengusaha, reformasi birokrasi ini tak memberikan banyak improvement.

Baca juga: Panitia Seminar Pra-Munas KAGAMA XIII Kenakan Busana Adat Nusantara

Moral hazard dan asymetric information akan terus terjadi.

Langkah yang perlu dilakukan menurut Tahir yaitu dengan mengecilkan semua dampak negatifnya.

Saran Jika di Masa Depan Terjadi Krisis Lagi

Terdapat indikasi krisis di masa depan.

Dijelaskan oleh Tahir, situasi pengusaha saat ini sedang tidak menyenangkan.

Hal ini dapat dilihat dari harga komoditi turun, perang dagang Tiongkok dan Amerika berdampak pada perdagangan dunia, tetapi memberikan opportunity, seperti relokasi pabrik-pabrik Tiongkok ke Indonesia.

Baca juga: Alasan Seminar Pra-Munas KAGAMA Digelar di Museum Ranggawarsita, Bukan di Hotel