Pusat Studi Kebudayaan UGM Pernah Menyimpan Buku Terlarang pada Tahun 80-an

1437
Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM, Drs. Heru Marwata M.Hum, punya kenangan bersama buku terlarang yang pernah disimpan di Pusat Studi Kebudayaan UGM. Foto: Ist
Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM, Drs. Heru Marwata M.Hum, punya kenangan bersama buku terlarang yang pernah disimpan di Pusat Studi Kebudayaan UGM. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Hobi membaca buku digeluti oleh Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada, Drs. Heru Marwata, M.Hum. sejak usia dini.

Sejak usia dini, Drs. Heru Marwata M.Hum punya hobi membaca buku.

“Kertas apapun, asal  ada tulisannya pasti saya abaca. Menemukan kertas koran pun senangnya minta ampun,” ujar dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM ini.

Kisahnya tersebut dia babar dalam buku Menjadi Gadjah Mada, Menjadi Indonesia yang terbit pada tahun 2019.

Hobi membaca tersebut kemudian semakin menjadi-jadi ketika Heru masuk menjadi mahasiswa program studi Sastra Indonesia di tahun 1984.

Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM, Drs. Heru Marwata M.Hum, punya kenangan bersama buku terlarang yang pernah disimpan di Pusat Studi Kebudayaan UGM. Foto: Ist
Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM, Drs. Heru Marwata M.Hum, punya kenangan bersama buku terlarang yang pernah disimpan di Pusat Studi Kebudayaan UGM. Foto: Ist

Baca juga: Makanan yang Dianjurkan untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Dengan modal kartu perpustakaan, Heru bisa meminjam buku setiap hari.

“Kembalikan yang sudah dibaca, pinjam yang baru, dan seterusnya,” tulis Heru.

“Oleh karena itu, saya dulu sempat bangga karena di kartu catatan peminjam yang ditempel di halaman dalam sampul belakang buku-buku perpustakaan fakultas ada nama saya. Keren kan?,” tambahnya.

Tak hanya berkutat di area Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UGM, Heru pun aktif menjadi anggota sejumlah perpustakaan di Yogyakarta.

Perpustakaan Pusat di Sekip, Perpustakaan Daerah di Badran, Sari Ilmu di Jalan Malioboro dan Perpustakaan Hatta di Jalan Solo, merupakan tempat yang tak pernah absen dikunjungi olehnya.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Bupati Teluk Bintuni Alumnus UGM Batasi Operasional Pasar