Pulang dari UEA, Presiden Jokowi Teken Proyek Rp312,7 Triliun

637
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Presiden Jokowi bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dalam agenda bilateral. Foto: Istimewa
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Presiden Jokowi bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dalam agenda bilateral. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, JAKARTA – Rombongan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri kabinet Indonesia Maju tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Minggu (12/1/2020).

Para menteri yang mendampingi Jokowi di antaranya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Ada juga Koordinator Staf Khusus Kepresidenan AAGN Ari Dwipayana.

Melansir situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, keberadaan rombongan Presiden Jokowi ke UEA memiliki maksud untuk menjalin hubungan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Pada hari pertama kunjungan, sejumlah pembicaraan penting terkait kerja sama ekonomi dilakukan kedua belah pihak.

Menlu Retno mengatakan, ada 16 perjanjian kerja sama yang disepakati setelah Presiden Jokowi berbincang dengan Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed.

Sebelas kerja sama bersifat B to B (business to business), sedangkan 5 sisanya bersifat G to G (government to government) alias antar-pemerintah.

Baca juga: Kagama Balikpapan dan Kagama Kaltim Sambut Mahasiswa KKN Tematik di Samboja

“Untuk G to G nya adalah di bidang pendidikan agama, kesehatan, investasi, kemudian dari pertanian dan counter terrorism. Sedang yang 11 lainnya sifatnya B to B (Business to Business),” jelas Menlu Retno.

Alumnus Hubungan Internasional UGM ini menambahkan, kerja sama ekonomi Indonesia-UEA memiliki nilai proyek 22,89 miliar dolar AS (sekitar Rp312,7 triliun).

UEA, kata Menlu Retno, memiliki partisipasi 33 persen dengan nilai sebesar 6,8 miliar dolar AS (sekitar Rp92,89 triliun).

Dana tersebut diinvestasikan UEA di antaranya untuk pembangunan Ibu Kota baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Presiden Jokowi pun meminta agar Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed juga turut menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota baru Indonesia.

Selain itu, dana tersebut menurut rencana juga bakal diinvestasikan untuk pembangunan di Aceh.

Kebijakan ini memiliki alasan lantaran jarak terbang antara Aceh dan Abu Dhabi kurang lebih 5 jam perjalanan.

Adapun dana tersebut diinvestasikan UEA melalui Sovereign Wealth Fund bersama-sama dengan Softbank (Jepang) dan International Development Finance Corporation (Amerika Serikat).

Sementara itu, lawatan rombongan Presiden Jokowi berakhir pada Senin (13/1/2020).

Pada hari kedua Presiden Joko menjadi keynote speaker dalam acara Abu Dhabi Sustainability Week di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC). (Tsalis)

Baca juga: SEGERun 2020 Siap Buat Kamu Seger!