Prodi Teknik Sipil UGM Punya Karakter Berbeda

2758

Untuk mewujudkan hal tersebut, Teknik Sipil UGM mengadakan program magang bagi mahasiswa.

Mereka diberi kesempatan untuk memperluas pengalaman kerja dengan magang di berbagai instansi dan perusahaan di bidang konstruksi.

Mahasiswa yang serius mengikuti magang akan lulus dengan kualitas yang berbeda dari mahasiswa lain.

Berkat kurikulumnya yang selalu up to date dan konsisten menghasilkan lulusan yang berkualitas, Teknik Sipil UGM mampu menghantarkan lulusannya ke dunia kerja yang sesuai.

“Hampir semua alumni di dunia kerja masih sesuai dengan bidang keilmuannya,” ungkap dosen yang mempunyai ketertarikan di bidang hidrologi ini.

Rachmad menambahkan, kebanyakan alumni bekerja di lembaga pemerintahan bidang infrastruktur seperti Kementerian PUPR.

Di swasta, alumni bekerja sebagai konsultan perencana dan konsultan supervisi untuk bidang jasa konstruksi, serta lembaga riset.

Walaupun demikian, ada juga lulusan yang bekerja di bank atau menjadi pengusaha.

Dewasa ini, kata Rachmad, persaingan lulusan Teknik Sipil di dunia kerja makin berat.

Sebab, hampir semua universitas mepunyai Prodi Teknik Sipil, otomatis jumlah lulusan di Prodi ini sangat banyak.

Bicara soal persaingan mahasiswa Teknik Sipil di Indonesia, ada perbedaan antara Teknik Sipil UGM dengan Teknik Sipil universitas lain.

Anda bisa melihat dari nama departemennya, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, dalam hal ini prodi membawa isu lingkungan dalam kajiannya.

Teknik Sipil, kata Rachmad, tidak hanya merencanakan, membangun, dan mengelola, tetapi juga membangun infrastruktur yang memperhatikan aspek lingkungan.

“Aspek lingkungan dikembangkan pelan-pelan. Bagaimana membangun, tetapi tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan,” ujar Rachmad.

Sedikit informasi bagi anda yang ingin menempuh pendidikan di Teknik Sipil UGM.

Dalam kurikulum Prodi, terdapat lima Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) atau yang biasa disebut peminatan.

KBK Teknik Sipil UGM terdiri dari KBK Struktur Gedung, KBK Transportasi, KBK Geoteknik, KBK Hidrologi, dan KBK Lingkungan.

Rachmad mengatakan, bagi universitas lain Teknik Sipil dan Lingkungan merupakan dua isu yang terpisah.

“Di UGM sengaja digabung menjadi satu. Sebab, perlu adanya kajian aspek lingkungan yang mendukung infrastruktur,” pungkasnya. (Kinanthi)