Prijono Nugroho, dari Pengrajin Kuningan hingga Menjadi Dosen

982

Pekerjaan dan keberhasilan di Sekolah Dasar mendukung Prijono meraih kesuksesan di masa SMA.

“Ikhlas dan senang menjadi sesuatu yang sulit sekarang. Orang tua dulu tak pernah terkesan menyuruh dan saya tak pernah merasa disuruh, justru senang melakukan setiap pekerjaan,” kenang Prijono kepada KAGAMA, belum lama ini di ruang kerjanya.

Awal bekerja, kata Prijono, orang tuanya mengajarkan dengan perlahan dan sabar.

Orang tua benar-benar menghargai proses, dari yang tadinya hanya belajar membuat kerajinan sampai bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan.

Demikian saat menjadi mahasiswa, begitu tidak ada jam kuliah, Prijono langsung mengisi waktu luangnya untuk bekerja di suatu perusahaan.

Tahun berikutnya, ia memberanikan diri mengambil pekerjaan sendiri.

Ia juga banyak membantu di departemennya.

Prijono kemudian lulus menjadi sarjana Teknik Geodesi UGM tahun 1983 dengan pengalaman yang cukup di dunia kerja.

Keinginan untuk mengembangkan keilmuan Teknik Geodesi semakin terlihat ketika Prijono bersama anggota Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi (KMTG) lainnya ingin mengenalkan Teknik Geodesi kepada siswa SMA, melalui event olahraga.

Ingin Menjadi Dosen

Pria kelahiran 61 tahun ini, sudah memiliki keinginan menjadi dosen sejak kuliah.