Presiden Minta Pencarian Lion Air JT 610 Dilakukan 24 Jam

72
Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan kepada pihak-pihak terkait untuk bekerja 24 jam dalam upaya pencarian badan pesawat dan para korban. Foto : Kementerian Perhubungan
Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan kepada pihak-pihak terkait untuk bekerja 24 jam dalam upaya pencarian badan pesawat dan para korban. Foto : Kementerian Perhubungan

KAGAMA.CO, JAKARTA – Pasca musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018) pagi, Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian badan pesawat Lion Air JT610.

Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan kepada pihak-pihak terkait untuk bekerja 24 jam dalam upaya pencarian badan pesawat dan para korban.

Hal ini disampaikan Presiden usai mengunjungi para keluarga korban penumpang pesawat di Crisis Center Lion Air JT 610 di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin malam (29/10/2018).

“Saya perintahkan juga agar malam ini tetap bekerja 24 jam menggunakan lampu untuk mempercepat pencarian terutama badan pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan meskipun lokasinya kurang lebih lokasinya sudah diketahui,” kata Presiden.

Presiden pun menjelaskan, saat ini setidaknya terdapat 15 kapal yang turut serta dalam upaya pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di sekitaran perairan Laut Jawa ini baik dari Kementerian Perhubungan, Basarnas, TNI/Polri, dan didukung sejumlah perusahaan swasta.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhubungan bersama-sama dengan stakholder terkait, siap bekerja 24 jam dalam upaya pencarian ini.

“Kami dari pagi bersama-sama dengan para stakeholder melakukan suatu pendalaman, klarifikasi dan juga melakukan pencarian di lapangan dengan sekuat-kuatnya dan sudah diperintahkan Presiden kita lakukan all out 24 jam,” ujar Menhub Budi Karya.

Menurut Menhub, dalam upaya memberikan kenyamanan bagi para keluarga korban pihaknya telah menetapkan Gedung VIP Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini menjadi home base bagi para keluarga korban.

Selain itu Menhub memastikan para keluarga korban juga mendapat fasilitas akomodasi berupa penginapan dan transportasi dari dan ke RS Polri Kramat Jati yang disediakan baik oleh Lion Air dan PT Angkasa Pura II (Persero).

Lantas Kepala Basarnas M. Syaugi mengungkapkan pasca kejadian hilang kontak pesawat Lion Air JT 610 pihaknya telah mengirimkan tiga kapal besar berukuran 40 meter dengan tim rescuer yang lengkap termasuk satu buah helikopter.

Diungkapkan Syaugi saat ini tim fokus melakukan pencarian badan pesawat di dalam laut.

Hal ini dikarenakan sejak siang tadi serpihan puing pesawat yang di permukaan air sudah diangkut ke atas kapal dan diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Barang-barang yang ada diatas permukaan sudah kami angkut, sudah dibawa ke JICT, Tanjung Priok.”

“Sejak pukul 11.00 tadi, karena diatas permukaan sudah tidak ada untuk hari ini kita menggunakan penyelaman karena kedalaman 35 meter tim penyelam sangat bisa, kita gunakan penyelaman dengan patern tertentu,” ujar Syaugi.

Mengenai waktu operasi pencarian pihaknya mengaku belum menetapkan batas waktu operasi pencarian.

“SOP kita 7 hari, apabila masih ada yang belum ditemukan kita tambah 3 hari dan apabila masih ada kemungkinan untuk ditemukan, kita akan tambah,” ucapnya.

Sementara itu Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan saat ini ada tim dari Singapura yang akan langsung terjun ke lapangan untuk mendukung upaya pencarian badan pesawat Lion Air JT 610.

“Dari Singapura membantu tiga personel dan peralatan untuk pencarian khusus black box jadi mereka bawa alat seperti yang punya KNKT tapi mungkin mereka lebih baik mungkin lebih sensitif bisa mendengarkan lebih jauh, malam ini (Senin malam, 29/10/2018) mereka tiba di Cengkareng dan langsung menuju ke kapal. Ada tiga orang beserta peralatannya,” jelas Soerjanto.

Ia mengatakan KNKT mendukung Basarnas dalam upaya pencarian badan pesawat dan para korban baru sebelum melakukan langkah investigasi guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Turut hadir mendampingi Presiden RI mengunjungi keluarga korban Menkopolhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah pihak terkait.

 
Sumber : Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan