Presiden Jokowi Raih Penghargaan Asian of The Year 2019

539

Baca juga: Pencegahan Bullying Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar

Selain itu, lulusan Fakultas Kehutanan UGM ini juga dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan melalui program bantuan sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Media yang beredar mulai 1845 itu juga menyoroti fokus Jokowi pada pendidikan kejuruan, memotong birokrasi yang bertele-tele, melonggarkan aturan ketenagakerjaan guna menggaet investasi dari luar negeri, serta rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta menuju Kalimantan Timur.

Meski demikian, Jokowi juga mesti menghadapi protes dari sejumlah mahasiswa terkait Revisi UU KPK, konflik di Papua, serta kebakaran hutan gambut di dalam beberapa waktu terakhir.

Terlepas dari hal itu, Jokowi diam-diam berinisiatif untuk mendorong negara-negara tetangga merumuskan ASEAN Outlook.

ASEAN Outlook merupakan rancangan kerja sama regional 10 negara di wilayah Asia Teggara yang menyangkut bidang keamanan, kesejahteraan.

Baca juga: Kesepakatan dari PBB yang Bisa Pangkas Terorisme di Indonesia

Dari rancangan tersebut, negara-negara ASEAN juga diharapkan memiliki pendirian untuk untuk tidak memihak kepada kekuatan utama yang memiliki niat bersaing dan mendapatkan pengaruh di lingkup negara tetangga.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, AAGN Ari Dwipayana, mengungkapkan rasa salut terhadap penghargaan yang diterima Jokowi.

Hal itu dia nyatakan dalam unggahan di akun Instagram pribadi.

“Baru saja dapat info dari Dubes RI di Singapura bahwa Presiden Jokowi mendapatkan anugerah Asian of The Year 2019 dari The Straits Times, surat kabar terkemuka di Singapura. Pak Jokowi disebutkan sebagai respected leader: at home and abroad. Jempol Pak, ikut bangga,” tulis alumnus Ilmu Pemerintahan FISIPOL UGM ini. (Tsalis)

Baca juga: BPD DIY Berikan Bantuan Mobil Ambulans dan Beasiswa kepada Mahasiswa UGM