Pilihan Hidup Antarkan Prof Otto Hasibuan ke Puncak Karier sebagai Advokat

1644

Prof Otto mengungkap perjalanan hidupnya yang dimulai semenjak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pematang Siantar Sumatra Utara pada 1974. Setelah lulus SMA, Otto Hasibuan memutuskan merantau ke pulau Jawa dengan niat dapat melanjutkan studi.

“Pada tahun tersebut, saya mendaftar kuliah di berbagai universitas di Indonesia, seperti ITB, UI, dan UGM dengan semua jurusan teknik. Karena pada tahun tersebut sebagian besar teman-teman saya memilih jurusan teknik karena banyak investasi yang masuk Indonesia. Namun, semuanya tidak diterima,” ungkap Otto Hasibuan alumnus Fakultas Hukum UGM angkatan  1975.

Setelah pada tahun pertama tidak ada universitas yang diterima, kemudian Prof Otto meminta saran dari ayahnya mengenai masa depannya. ”Kalau kamu mau mengikuti saya mengenai masa depan yang sesuai dengan kamu itu ada dua. Pertama, kamu menjadi pendeta dan yang kedua kamu menjadi hakim,” ujar Otto mengenang saran ayahnya yang mengubah hidupnya di kemudian hari seperti sekarang.

Berdasarkan saran tersebut akhirnya pada 1975 ia mendaftar kuliah dengan hanya mengambil jurusan hukum di beberapa universitas, seperti UI, UNPAD, dan UGM. “Hasilnya luar biasa.  Saya diterima di semua univeristas dengan mengikuti saran yang diberikan ayah. Ini menunjukkan kalau ayah mengetahui mengenai diri saya yang paling sesuai itu seperti apa,” kata Otto mantan Ketua BKMK, Senat Mahasiswa UGM.

Kemudian, dengan berbagai pertimbangan, ia mengambil kuliah hukum di UGM sebagai tempat untuk menimba ilmu. Keputusan mengambil kuliah hukum di UGM ini sebagai hal yang paling tepat dan kemudian hari menjadi modal yang sangat kuat dalam perjalanan kariernya sebagai seorang advokat.

”Menimba ilmu di Fakultas Hukum UGM memberikan modal yang kuat ilmu hukumnya. Karena ciri khas yang dimilikinya dengan menekankan mengenai penguatan asas-asas hukum kepada setiap mahasiswanya. Dengan penguasaan asas-asas yang akan membuat kita memiliki fondasi yang kuat dalam melihat sebuah persoalan hokum,” tutur Otto yang mendapat penghargaan sebagai tokoh fenomenal seputar Indonesia, RCTI, 2016.