KAGAMA.CO, SLEMAN – Sampai saat ini krisis Agraria belum menemukan penyelesaian. Lahan sempit petani yang tak dikelola dengan baik, kesejahteraan petani yang semakin jauh dari angan, dominasi pasar industri, merupakan beberapa persoalan yang dihadapi petani saat ini.
Sektor pertanian dewasa ini perlu didorong. Sebab masyarakat masih membutuhkan keberadaannya dan sektor ini masih menjadi kekuatan bagi perekonomian negara.
UGM yang menyandang status sebagai universitas kerakyatan, berusaha melakukan pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdaayaan terhadap petani. Pusat Industri Agro-Teknologi (PIAT) UGM, di Berbah, Sleman, merupakan bentuk kerja nyata UGM dalam upaya mendorong kemajuan petani.
“Sebagai universitas kerakyatan, kami punya komitmen dalam kemajuan petani. Misalnya melalui pelatihan pemanfaatan dana desa. Arahnya ke pengembangan usaha sehingga ekonomi bisa bergulir dan urbanisasi berkurang,” ujar Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.Eng., dalam sambutannya di acara UGM Mancing Bareng Wartawan pada Minggu (07/04/2019).
PIAT UGM sudah berdiri cukup lama, yaitu sejak tahun 1975. Meskipun begitu, sebelum tahun 2018 bagian kolam budidaya ikan air tawar sempat tidak terawat.
“Sebelumnya kolam tidak dikelola dengan baik, burung pada panen ikan dan barangkali ada orang lain juga yang panen di sini,” ungkap Taryono, selaku Kepala PIAT.
Namun, sejak setahun terakhir kini kolam budidaya ikan air tawar sudah mulai terawat dengan baik dan sering panen. Beberapa waktu lalu area ini dimanfaatkan untuk acara mancing bareng UGM dan wartawan.
Sejauh ini, PIAT terus konsisten memberdayakan petani setempat. Tidak hanya pertanian dan pangan, PIAT juga fokus ke beberapa sektor seperti peternakan dan kesehatan hewan, energi dan pengelolaan limbah, serta konservasi sumber daya alam terbarukan.
