Petani Hortikultura Alumnus Ilmu Tanah UGM: Petani Butuh Edukasi Ilmiah Seputar Efisiensi Pemanfaatan Pupuk

413

Baca juga: Anwar Sanusi: Desa Inklusi Penting bagi Penguatan Desa

Penggunaan pupuk N, kata Pudji, bisa lebih efisien dengan mengoptimalisasi mikroba di dalam tanah, misalnya mikroba penambat N.

Bila hal ini mampu diterapkan petani dengan tepat, maka mereka tidak perlu lagi menggunakan pupuk N terlalu banyak dan mereka bisa menekan biaya produksi.

Sebab, seringkali para penjual pupuk mengelabui para petani, agar membeli pupuk lebih banyak. Hal ini menurut Pudji tidak efisien dan justru membuang banyak biaya karena membuang pupuk.

Pudji menerangkan, selama mengedukasi para petani muda, dia selalu menegaskan bahwa pertanian merupakan ilmu terapan, bukan ilmu pasti.

Menurutnya, petani perlu mendapatkan eduakasi dari seseorang yang tekun mempelajari ilmu pertanian.

Baca juga: Saran Hendri Saparini agar UMKM di Sumatera Utara Semakin Kuat

Selama ini, banyak petani mendapatkan pengetahuan tentang pupuk dari penjualnya. Sementara penjual pupuk tidak pernah menjadi petani.

“Selain mengedukasi dengan bahasa yang sederhana, saya juga membuat brand sendiri yaitu Depot Tani Sehat yang menjual produk-produk hasil pertanian.”

“Dengan demikian, terbangunlah kepercayaan para petani terhadap edukasi yang saya berikan,” jelasnya.

Di samping itu, Pudji beberapa kali menggunakan produk pertanian dari para petani yang dia kenal.

Di saat yang sama, dia mengajarkan kawan-kawannya di kota besar untuk menghargai jasa para petani, yakni dengan mengkampanyekan belanja bahan pokok produk lokal. (Kn/-Th)

Baca juga: Alumnus Sekolah Pascasarjana UGM Angkatan 2010 Dipercaya Jadi Direktur Pengadaan Perum BULOG