Pesan Lucu Dosen Hukum UGM yang Jadi Bekal Hidup Subagya Santosa

942

Baca juga: Almarhum Prof. Hartono di Mata Kolega: Tegas, Amanah, dan Senang Berbagi

“Selepas kuliah, kita tetap belajar. Akan tetapi, belajar menjalani hidup,” tandasnya.

Masa-masa kuliah di UGM juga diisi Subagya dengan berkegiatan bersama Satuan Resimen Mahasiswa (Menwa). Sekitar tahun ketiga kuliah, dia bergabung dengan Menwa UGM.

“Dulu saya beberapa kali melakukan patroli di sekitar kampus. Kampus dulu masih banyak semak-semaknya,” kata Subagya.

“Saat itu Menwa punya mobil patroli. Beberapa kali saya menemui orang pacaran,” sambungnya, sambil terkekeh.

Selama Subagya menjadi anggota, Menwa UGM kerap menggelar agenda kolaborasi dengan UKM lain.

Baca juga: Aksi Solidaritas KAGAMA Balikpapan untuk Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit

Di antaranya bersama UKM Teater, bela diri Merpati Putih, dan Koperasi Mahasiswa (Kopma).

Namun, agenda yang paling berkesan bagi dia adalah Gita Laksita Wirasisya di Jakarta yang dihadiri Presiden Soeharto, 1985.

Agenda tersebut mempertemukan perwakilan Menwa seluruh Indonesia.

Amanah yang pernah diemban Subagya di Menwa UGM salah satunya sebagai Komandan Kompi Markas.

Bagi dia, menjadi anggota Menwa UGM adalah babak hidup yang amat penting.

“Hal-hal yang dilatihkan di Menwa merupakan pengetahuan yang positif. Sebab, materinya bagus, terukur, dan terkontrol,” ucap Subagya.

“Menwa bukan kumpul-kumpul saja. Jika seseorang serius di Menwa dan menelaah ilmunya dengan benar, dia akan jadi.”

“Banyak hal di Menwa yang bisa dipetik dan diaplikasikan di lapangan,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Bacaca juga: Industri Sawit Siap Dukung Implementasi Energi Baru Terbarukan