Perkuat Keguyuban, UGM Mancing Bareng Wartawan

106

Mendengar keluh kesah para wartawan, Panut pun ikut menanggapi. “Kami sebagai jembatan, berusaha melakukan pendampingan dan pelatihan kepada kemajuan petani. Selain itu ada pendampingan untuk pemanfaatan dana desa. Nah, kegiatan-kegiatan semacam ini membutuhkan peran wartawan untuk mensosialisasikan,” ujar Panut.

Pihaknya menambahkan, wartawan berperan sebagai penyambung antara UGM dengan masyarakat. Tanpa wartawan, hal-hal baik tidak bisa tersampaikan ke masyarakat.

“Dulu kolam tempat budidaya ikan di PIAT ini tidak terawat, tetapi kini sudah diperbaiki dan bisa panen. Walaupun pusat studi ini jauh dari gedung pusat, semoga yang datang ke sini bisa betah,” ungkap Taryono saat banyak orang bertanya soal seluk beluk PIAT UGM.

Kolam tempat memancing di PIAT UGM sehari-harinya untuk konservasi sumber daya air. Di pinggir kolam, terdapat hutan lebat yang memiliki sumber daya air melimpah, sehingga bisa panen ikan.

Dalam acara memancing ini, Panut, Taryono, dan Sihono, bersama peserta lainnya tampak bersemangat untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya. Pemenang lomba akan diberikan hadiah.

Kegiatan mancing bareng dihadiri oleh sejumlah kepala direktorat di UGM dan wartawan dari berbagai media. Tersedia juga doorprize yang diberikan bagi peserta yang berhasil menjawab kuis. Bersamaan dengan itu, keguyuban dari semua tamu yang hadir terlihat saat makan dan foto bersama.

(Kinanthi)