Perkembangan Emosi Pengaruhi Kenyamanan Belajar Anak di Rumah

939

Baca juga: Belinda Ungkap Hubungan Kerusakan Hutan dengan Penyebaran Virus

Selain itu, untuk mewujudkan kecerdasan emosinya, anak perlu mengenali dirinya dan mengetahui cara mengekspresikan emosinya dengan baik. Misalnya mengajarkan anak untuk berempati kepada orang lain.

Sementara dari perkembangan sosial, kehadiran orang akan mempnegaruhi interpersonal, identitas diri, sampai kepercayaan diri anak.

“Kesadaran anak akan identitas dirinya tergantung pada intensitas kehadiran orang tua untuk anak. Jadi penting, sejak masih bayi ketika menangis harus langsung ditangani,” jelasnya.

Anisa menilai, sesungguhnya masa pandemi jadi kesempatan orang tua untuk mengamati perkembangan sosial anak dengan banyak berinteraksi.

Baca juga: Rohidin Mersyah Launching Canthelan dan Kebun Pertanian KAGAMA Bengkulu Sambil Gowes

Dari segi perkembangan moral, anak perlu mengetahui lebih dalam tentang aturan sosial dan aturan agama, termasuk di dalamnya mempelajari definisi perbuatan buruk dan baik.

“Setelah anak paham tentang cara berempati, orang tua bisa berikan dukungan maupun apresiasi pada perilaku baik anak. Dengan demikian, anak akan tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” jelasnya.

Di masa sulit ini Anisa mengimbau para orang tua agar tidak terlalu menekan anak setiap kali berbuat salah.

“Ajak anak untuk memperbaiki kesalahan dan berikan semangat selama beradaptasi dengan situasi sulit,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Perlu Upaya Serius Kuatkan UMKM di Masa Krisis