Perjuangan Ketua Umum KABIDGAMA Menjadi Bidan Berprestasi Global

894
Indriana Widya Puspitasari menceritakan pengalamannya dalam Webinar KABIDGAMA: Menjadi Bidan Berprestasi Global, yang digelar oleh KAVOGAMA beberapa waktu lalu. Foto: Ist
Indriana Widya Puspitasari menceritakan pengalamannya dalam Webinar KABIDGAMA: Menjadi Bidan Berprestasi Global, yang digelar oleh KAVOGAMA beberapa waktu lalu. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menjadi bidan yang berprestasi di kancah global merupakan perjalanan yang penuh tantangan bagi Indriana Widya Puspitasari.

Bidan yang saat ini aktif di berbagai workshop dan seminar di tingkat nasional maupun internasional itu menuturkan, eksplorasi ide dan wawasan, kemampuan berbahasa asing, biaya dan motivasi menjadi tantangan yang harus dia hadapi.

Perjalanan prestasinya hingga di tingkat global Indri sampaikan dalam Webinar KABIDGAMA: Menjadi Bidan Berprestasi Global, yang digelar oleh Keluarga Alumni Kebidanan Sekolah Vokasi UGM (KAVOGAMA), pada Sabtu (19/09/2020).

Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Keluarga Alumni Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (KAVOGAMA) H. Mas Yanto Herlianto.

Selain Indri, narasumber lain yaitu Mumtihana Muchlis, M.Kes (Dosen Kebidanan UGM dan Peraih Hibah dan Penghargaan Education Awards 2017) Hanifatur Rosyidah, S.Sit., M.PH (Dosen Kebidanan Unissula, peraih Hibah Women Deliver Young Leaders with Johnson and Johnson Awards 2016 di Denmark).

Indri menjelaskan, pembiayaan program konferensi internasional dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain self funded, partially funded, dan fully funded.

Baca juga: Pengalaman Mumtihana Muchlis yang Mendapat Hibah Internasional di Bidang Kebidanan

Mengikuti program konferensi internasional dengan dibiayai sepenuhnya dari sponsor ataupun donatur, tidak semudah itu bisa dia dapatkan secara langsung.

“Di awal-awal saya malah menggunakan biaya sendiri (self funded) untuk biaya program, akomodasi, dan transportasinya. Saya juga belum cakap berbahasa Inggris waktu itu.”

“Kemudian saya teringat sebuah petuah yang menyebutkan bahwa setiap orang dilahirkan untuk menyampaikan pesan yang dititipkan oleh Allah. Alhamdulillah petuah ini jadi motivasi untuk saya,” ujar alumnus D IV Kebidanan UGM angkatan 2011 itu.

Sejak saat itu, Ketua Keluarga Alumni Kebidanan Universitas Gadjah Mada (KABIDGAMA) itu nekat apply di banyak program konferensi internasional, meskipun dengan biaya sendiri.

Satu program konferensi internasional AMEA Conference di Australia tahun 2015 berhasil dia tembus.

Baca juga: Ketua IV PP KAGAMA Berharap Canthelan Bisa Menjangkau Daerah Pelosok