Purwanto menilai bahwa alumni UGM harus menjadi contoh insan yang mandiri.
Pada pencapaiannya saat ini, lelaki yang dulunya aktif di Gelanggang Mahasiswa ini mendorong para wisudawan dan wisudawati untuk berani bermimpi.
Menurutnya, adanya mimpi akan membuat kita terus menempa diri untuk menjadi pribadi yang terbaik.
Kendati demikian, tidak jarang mimpi justru akan menggoyahkan.
Mimpi-mimpi yang mungkin dimiliki oleh wisudawan yang hadir, kata Purwanto, akan menjadi sebuah kesuksesan di masa mendatang, jika dibarengi dengan perencanaan jangka panjang yang tepat.
“Sukses adalah hasil dari perencanaan yang baik dengan proses yang baik,” imbuhnya.
Purwanto kemudian menceritakan perjalanan kesuksesannya mencapai posisi sekarang yang diawali dari menjadi customers service.
Hanya dalam kurun waktu 4 tahun 8 bulan, ia kemudian berhasil menduduki posisi kepala cabang.
Hal ini ia raih setelah menjadi kepala cabang pembantu selama 2 tahun dan melakukan inovasi serta pengembangan.
Purwanto memberi pesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk memegang tiga falsafah hidup yang ia dapat dari salah satu dosennya saat berkuliah di UGM.
“Tiga falsafah itu ialah sikap melayani, berjejaring dan akuntabel,” pungkasnya.(Rosa)
