Perjalanan Hidup Bambang Purwoko dan Dedikasinya Membangun Pendidikan di Papua

4320

Baca juga: Cerita Bambang Purwoko Mendidik dan Tinggal Bersama Anak-anak Papua

”Yang berat itu kalau ujiannya bareng. Tapi untungnya bantuan dari teman-teman luar biasa. Sebelum ujian Saya dibriefing dulu sama mereka,” kenangnya.

Orang mungkin tak bisa membayangkan betapa beratnya mengikuti kuliah di dua jurusan.

Namun, tantangan ini berhasil dilalui Bambang, bahkan dia sempat aktif di organisasi mahasiswa.

Bambang aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan (KOMAP).

Selain itu, di masa-masa terakhir kuliahnya di UGM, Bambang bekerja sebagai wartawan hingga menjadi redaktur di Koran Masa Kini tahun 1987.

Makan bersama anak-anak Papua di rumah Bambang. Foto: GTP UGM
Makan bersama anak-anak Papua di rumah Bambang. Foto: GTP UGM

Baca juga: Jogja Aman dan Nyaman bagi Warga Papua

Selepasnya menjadi redaktur, Bambang sempat mendapat tawaran untuk bekerja di BUMN.

Namun, karena salah seorang dosennya, Afan Gaffar memberinya amanah untuk mengabdi ke almamater, Bambang menolak tawaran tersebut dan memilih menjadi dosen UGM.

Prof. Pratikno, M.Soc, M.Sc, adalah salah satu senior Bambang yang juga ikut menyarankannya untuk mengemban amanah ini.

Didukung dan Ditemani dengan Setia oleh Kekasih Sejak Kuliah

Berkarier sebagai dosen menjadi kesempatan besar bagi Bambang untuk mewujudkan cita-citanya.

Semua orang terdekat Bambang mendukung, termasuk kekasihnya yang saat ini menjadi istrinya.

Baca juga: Gugus Tugas Papua UGM dan Wahid Institute Kerja Sama Wujudkan Papua Lebih Damai dan Maju

“Pacar Saya itu teman satu jurusan Saya di IKIP. Dia juga kuliah double bareng Saya, tapi di Fakultas Hukum. Kuliahnya sering bareng,” ujar Bapak tiga anak itu.

Singkat cerita tentang pertemuannya dengan sang istri.

Bambang bercerita, kekasihnya sudah beberapa kali menerima surat cinta dari pria lain, tetapi justru Bambang yang dipilih olehnya.

”Padahal waktu itu Saya dalam keadaan kurus, jerawatan, rambut gondrong. Nah, itu yang diketawain anak-anak Saya sampai sekarang,” ungkapnya.

Karena Bambang tahu banyak yang mengejar perempuan incarannya itu, dirinya langsung bergerak cepat.

Baca juga: Konflik Papua Kian Masif di Tengah Gencarnya Pembangunan, Mengapa?