KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jogja menjadi kota yang dicita-citakan banyak anak muda sebagai tempat menuntut ilmu, Drs. Bambang Purwoko, MA (58) merupakan satu di antaranya.
Sebelum lulus SMA, Bambang sudah memberanikan diri berkunjung ke Jogja dengan mengendarai sepeda motor bersama kawannya.
Di kota pelajar ini dirinya mengikuti bimbingan belajar gratis dan bertekad kuliah di UGM atau IKIP Yogyakarta (sekarang UNY).
“Mengapa IKIP? Karena dari awal Saya bercita-cita jadi guru. Orang tua dan simbah guru semua. Dulu lulus SMP sudah ingin masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Tapi, orang tua menyarankan sekolah di SMA dulu, baru kuliah di IKIP,” ujar Bambang saat ditemui KAGAMA, belum lama ini.
Baca juga: Soal Kerusuhan Papua, Gugus Tugas Papua UGM Rekomendasikan Enam Hal Ini
Aktif Berorganisasi Meskipun Kuliah Dobel
Begitu diterima di Jurusan Pendidikan Fisika IKIP pada 1980, dirinya semakin yakin bahwa menjadi guru sungguh menyenangkan.
Namun, di saat yang sama Bambang mulai memiliki ketertarikan di bidang pemerintahan.
Dia kemudian mengikuti bimbingan belajar lagi, dan diterimalah Bambang di jurusan Ilmu Pemerintahan UGM pada tahun 1981.
Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah itu merasa senang, tetapi tidak bagi orang tuanya.
Bambang kemudian bernegosiasi dengan orang tua dan akhirnya memutuskan untuk kuliah di dua jurusan.
Baca juga: KAGAMA Membangun Papua Sejak 1982