Perang Dagang AS-Tiongkok Pengaruhi Jumlah Wisatawan Tiongkok di Indonesia, Bali Tetap Jadi Favorit

97
KBRI Beijing bersama Kementerian Pariwisata terus meningkatkan promosi pariwisata Indonesia. Foto: Istimewa
KBRI Beijing bersama Kementerian Pariwisata terus meningkatkan promosi pariwisata Indonesia. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BEIJING – Menurut Dubes RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, pariwisata merupakan salah satu pilar diplomasi ekonomi yang dikuatkan oleh Indonesia.

“Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia merupakan pasar potensial untuk wisatawan asing ke Indonesia,” ujar Djauhari saat menyampaikan pencapaian diplomasi ekonomi tahun 2019 di Tiongkok, pada Jum’at (17/01/2020) di Beijing.

Pasar potensial itu ditilik dari segi jumlah wisatawan maupun dari pembelanjaan yang dikeluarkan untuk hotel, restoran, belanja, hiburan dan paket wisata.

KBRI Beijing bersama Kementerian Pariwisata terus meningkatkan promosi pariwisata Indonesia, melalui serangkaian kegiatan sales mission dan roadshow.

Yang tak kalah menarik adalah pertunjukan seni budaya Indonesia di sejumlah daerah di Tiongkok, dengan melibatkan para stakeholders pariwisata Indonesia.

Dubes Djauhari menyebut, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden RI, kegiatan promosi tahun 2019 difokuskan untuk memperkenalkan Lima Destinasi Wisata Super Prioritas yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo

Dengan adanya promosi 10 Bali Baru dan 5 Destinasi Super Prioritas kebanggaan baru Indonesia, diharapkan dapat menarik wisatawan Tiongkok untuk menjelajahi daerah-daerah lain selain Pulau Bali yang sudah dikenal di Tiongkok.

Baca juga: Anak Jadi Korban Perundungan? Orang Tua Perlu Ajarkan Ini

“Kondisi perekonomian global yang melemah dinilai cukup berdampak pada industri pariwisata dunia, termasuk Tiongkok,” ujar lulusan Fakultas Ekonomi UGM ini.

Dijelaskan olehnya, periode Januari – Oktober 2019, jumlah wisatawan khusus Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia berjumlah 1.817.130, turun (- 6,82 %) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.950.125.

Bagi Tiongkok, perang dagang As-Tiongkok yang berkepanjangan telah ciptakan ketidakpastian ekonomi di Tiongkok.

Diperkirakan pertumbuhan wisatawan Tiongkok ke Luar Negeri, termasuk Indonesia akan melambat.

Selain itu, kebanyakan dari wisatawan Tiongkok masih menjadikan Bali sebagai tujuan wisata favorit mereka.

“Pulau Bali juga baru saja mendapatkan award dengan predikat sebagai pulau tujuan wisata favorit pilihan wisatawan Tiongkok dari harian Global Times,” tutur Djauhari.

Di samping promosi pariwisata, diplomasi ekonomi yang dilakukan difokuskan pada penguatan kerja sama ekonomi, lewat peningkatan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, mendorong investasi, dan transfer teknologi. (Kinanthi)

Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Premium, Begini Strategi Menteri Basuki Mempercantik Labuan Bajo