Peran Perguruan Tinggi Sebagai Katalisator Pembangunan Industri Digital Perlu Diperkuat

268

“Penurunan beban administrasi dosen dan pimpinan perguruan tinggi juga perlu dilakukan,”kata Guru Besar FISIPOL UGM ini.

Menurut Sofian, beban kerja mengajar dosen yang besar menjadi salah satu faktor penghambat penelitian di perguruan tinggi.  Untuk itu penurunan beban mengajar yang besar perlu dilaksanakan agar jumlah dan kualitas penelitian Indonesia dapat meningkat sehingga akan meningkatkan daya saing bangsa menghadapi revolusi industri 4.0.

Sementara Dirjen Penguatan Dan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Ir. Jumain Appe, Msi., menyampaikan bahwa paradigma tri dharama perguruan tinggi harus diselaraskan dengan era industri 4.0. Perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan perlu mengharmonisasikan berbagai hasil riset pengembangan dan penerapan teknologi melalui lembaga manajemen inovasi.

Jumain menyebutkan kinerja lembaga manajemen inovasi wajib digunakan sebagai indikator dalam penilaian akreditasi. Selain itu dalam pemeringkatan pada perguruan tinggi atau lembaga litbang.

Menurutnya kinerja lembaga manajemen inovasi menjadi pertimbangan dalam kebijakan intensif dan penghargaan terkait dengan prestasi perguruan tinggi atau lembaga litbang.

“Perguruan tinggi wajib melaksanakan inovasi produk melalui inkubasi dan pembelajaran berbasis industri,”tuturnya.

Guru Besar Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D., dalam kesempatan itu memamparkan tentang peranan perguruantinggi dalam pengembangan smart city. Menurutnya, perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam mendukung pengembangan smart city melalu beberapa cara. Beberapa diantaranay seperti pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan smart city living labs. (Humas UGM/Ika)