Penyebab Wanita di Kabupaten Lebong Merokok

1431

Menurut Tri Addya, perilaku merokok wanita Kabupaten Lebong lebih banyak dipengaruhi oleh faktor internal mereka.

“Penyebab perilaku merokok wanita adalah meniru teman, pengaruh ibu merokok, setelah mencari uang merokok, waktu hamil inginnya merokok dan merasakan bau yang harum dari rokok,” ungkap alumnus S2 Kesehatan Masyarakat UGM ini.

Kebiasaan tersebut didukung oleh rasa mantap yang dirasakan ketika merokok setelah makan, merokok karena ikut makan gaji, adanya ketidaknyamanan jika tidak merokok, dan adanya dukungan dari suami.

Mereka merokok di waktu tertentu, misalnya setelah makan dan minum kopi, saat berkumpul bersama teman, atau merokok saat sedang sendiri.

Beberapa di antara mereka sempat berhenti merokok.

Tetapi ketika melihat orang lain merokok, keinginan untuk kembali merokok sangat besar.

Tri Addya menemukan, kedua orang tua, bibi, dan teman dekat perempuan merupakan panutan bagi perokok wanita di Kabupaten Lebong.

Perokok wanita di wilayah ini merokok dalam keadaan sadar akan bahaya kesehatan rokok tersebut.

Mereka tahu bahwa bara api rokok berbahaya saat mereka mengasuh anak kecil.

Walaupun demikian, tidak semua orang merasakan dampak yang ditimbulkan akibat merokok.

Di samping itu, faktor eksternal juga turut mendorong adanya perilaku merokok pada wanita, yakni perasaan ‘biasa saja’ yang muncul ketika melihat wanita merokok.

“Biasa saja, merasa senang-senang saja, cocok saya kalau istri merokok dan setiap orang yang ingin merokok dipersilakan.”

“Tetapi, pandangan perokok wanita terhadap biaya yang dikeluarkan untuk membeli rokok adalah merasa berat dan jika tidak bisa membeli satu bungkus, cukup membeli setengah bungkus atau dua batang rokok saja,” tulis Tri Addya.

Artinya, meskipun kondisi finansial sedang memburuk, perokok wanita dan orang terdekatnya tetap berusaha memenuhi kebutuhan merokok ini.

Tri Addya melihat bahwa informasi dan edukasi bahaya merokok pada wanita di Kabupaten Lebong masih minim.

Penting bagi pemerintah untuk memberikan layanan konseling berhenti merokok.

“Sangat diimbau untuk Puskesmas Perawatan Tes berupaya demikian, karena perokok wanita cukup marak di wilayahnya,” tulisnya. (Kinanthi)