KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pendidikan kesehatan merupakan alat utama untuk mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Sementara itu, sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan instrumen yang tepat untuk membangun kesejahteraan dan kesehatan negara.
Dalam implementasinya dibuatlah kebijakan di lingkungan sekolah.
Dua peneliti dari FK-KMK UGM, Eka Putri Rahayu dan Riana Dian Anggraini, menelusuri lebih dalam tentang kualitas SDM yang diperlukan untuk mewujudkan pendidikan kesehatan di sekolah.
Dikatakan oleh peneliti, selain mendapat ajaran tentang pendidikan, sekolah bisa dijadikan sebagai basis promosi kesehatan pada usia dini.
Baca juga: Kiat Berhemat bagi Perempuan Pecinta Kosmetik
“Di manakah kesehatan dapat berperan? Perlukah memasukkan kurikulum kesehatan sekolah sebagai basis pengajaran?,” tulisnya dalam penelitian yang berjudul Perlukah Sekolah Memiliki Lulusan SKM Sebagai Manajer Kesehatan? tahun 2018.
Dari studi literaturnya yang mengacu pada temuan dari beberapa ahli, diperlukan SDM yang tepat dan mumpuni untuk membangun pendidikan kesehatan di sekolah, terutama mereka yang menduduki posisus sebagai manajer kesehatan.
Eka dan Riana menjelaskan, siswa untuk mencapai literasi kesehatan yang kritis membutuhkan guru untuk menyadari kesehatan utama, kompeten dalam mengembangkan keterampilan advokasi dan perubahan sosial, serta menyadari agensi dan organisasi kunci di masyarakat.
“Sebagian besar guru hanya terlibat dalam mendidik siswa mereka di kelas,” tulisnya.
Padahal pendidikan kesehatan yang diimplementasikan di luar kelas, memungkinkan siswa mendapatkan literasi kesehatan kritis dalam masyarakat lokal.
Baca juga: Saat Musim Hujan, Jaga Kondisi Tubuh dengan Makanan Ini
