Pengurus KAGAMA Jateng Ini Jelaskan Nilai-nilai Kewarganegaraan dalam Olahraga Lempar Pisau dan Kapak

627
Dosen UNNES alumnus UGM, Noorrochmat Isdaryanto, menyebut ada nilai-nilai yang sesuai dengan kewarganegaraan dalam olahraga lempar pisau dan kapak. Foto: Ist
Dosen UNNES alumnus UGM, Noorrochmat Isdaryanto, menyebut ada nilai-nilai yang sesuai dengan kewarganegaraan dalam olahraga lempar pisau dan kapak. Foto: Ist

KAGAMA.CO, SEMARANG – Seorang warga negara wajib memahami apa saja aturan-aturan yang berlaku di negara yang dia tempati.

Dengan memahami aturan-aturan yang berlaku, seorang warga negara akan mampu mendukung kehidupan yang kondusif.

Sebab, dia mengerti hak dan kewajibannya secara sadar sebagai bagian dari komunitas.

Karena itu, di Indonesia, pendidikan kewarganegaraan (PKN) diajarkan sejak mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Dosen Filsafat PKN UNNES (Universitas Negeri Semarang), Noorrochmat Isdaryanto, S.S., M.Si., mengatakan, kewarganegaran berbicara tentang semua komunitas yang ada.

Baca juga: Upaya Bupati Seno Samodro dalam Mendukung Petani Boyolali Selama Pandemi Covid-19

Entah itu komunitas berbasis ekonomi, pendidikan, dan mata pencahariaan.

Bahkan komunitas hobi olahraga ekstrem seperti lempar pisau dan kapak.

Komunitas dari olahraga inilah jadi rujukan Noor, sapaannya, dalam pengajarannya.

Alumnus Magister Ketahanan Nasional UGM ini mengaku, memasukkan olahraga lempar pisau dalam kuliah yang dia ampu karena hobi masa kecil.

“Waktu kecil saat belajar membaca, kebetulan yang saya baca komik tentang pisau terbang,” kata Noor, dalam kanal YouTube Podcast UNNES.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Krisis Pangan Masyarakat Bisa Dibereskan KAGAMA Melalui Gerakan Canthelan