Pengalaman Langka, Pahit, dan Lucu Disengat Tawon

1573
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto punya pengalaman menyakitkan sekaligus lucu di kampus. Foto : Fajar/KAGAMA
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto punya pengalaman menyakitkan sekaligus lucu di kampus. Foto : Fajar/KAGAMA

KAGAMA.CO, JAKARTA – Pendekar Jalan Tol Herwidiakto pantas dijuluki pendekar. Semasa kuliah dia aktif menjadi pelatih silat PS Perisai Diri dengan ratusan murid.

Lantas sebagai Direktur Utama PT Waskita Toll Road, perusahaan yang dipimpinnya sukses mengakuisisi 18 ruas jalan tol dengan total panjang 1000 kilometer.

Kepada KAGAMA di Jakarta, pria penyuka film silat ini mengisahkan episode kehidupannya sebagai mahasiswa hingga meraih posisi penting di salah satu anak perusahaan BUMN, Waskita Karya.

Berawal ketika tamat dari SMA 4 Yogyakarta, Herwidiakto memilih melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1980.

Karena orangtuanya tinggal di Sorowajan, Yogyakarta, dia tidak mengalami kehidupan sebagai anak kos.

Menurut Herwidiakto, kehidupannya sebagai mahasiswa terbilang biasa saja.

Ia lebih aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perguruan Silat Perisai Diri.

Dia pernah menjadi pelatih dan bersama beberapa rekannya mengajar silat Perisai Diri di beberapa tempat seperti di ranting UGM, ranting Kodim, serta ranting Angkatan Udara.

“Saya pernah melatih ratusan orang saat jadi pelatih di Batalyon 403. Saya menjadi pelatih silat selama dua tahun kala di bangku kuliah.”

“Saya bisa mendapat penghasilan Rp15.000,00 per bulan dari melatih silat,” ujar Herwidiakto.

Namun pengalamannya yang paling berkesan dan selalu diingatnya saat kuliah, kala dia mendapat sengatan tawon besar. “Itu pengalaman pahit sekaligus lucu,” ucap Herwidiakto.

“Kala itu saya pulang dari kampus bersama teman-teman dengan naik dua motor.”

“Ketika asyik ngobrol, entah dari mana ada tawon ndas masuk ke mulut saya dan langsung ngentup lidah saya,” kenangnya.

“Tawonnya saya langsung sembur keluar mulut. Sakitnya luar biasa, saya hampir pingsan.”

“Lidah saya bengkak. Saya dibawa oleh teman ke Rumah Sakit Bethesda untuk dapat pengobatan.”

“Setelah diobati, keesokan harinya sembuh. Wah itu benar-benar pengalaman langka, pahit, sekaligus lucu,” pungkas ayah tiga orang anak ini. (Jos)