Pengalaman Mumtihana Muchlis yang Mendapat Hibah Internasional di Bidang Kebidanan

706
Hana menceritakan pengalamannya yang memperoleh hibah internasional di bidang kebidanan dalam webinar KABIDGAMA. Foto: Ist
Hana menceritakan pengalamannya yang memperoleh hibah internasional di bidang kebidanan dalam webinar KABIDGAMA. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Setelah beberapa kali gagal mengikuti seleksi, pada 2017 lalu Mumtihana Muchlis, M.Kes lolos seleksi untuk mendapatkan hibah dari International Conferederation of Midwives (ICM).

Hibah tersebut mempunyai misi huntuk menjalankan sebuah project di bidang pendidikan kebidanan.

Hana mendapatkan hibah sebesar 7500 USD dan sponsor penuh untuk mengikuti ICM Triennial Congress di Canada.

Sejak saat itu pula, prestasinya di bidang kebidanan mulai mendunia.

Pengalamannya ini Hana babar dalam acara Webinar KABIDGAMA: Menjadi Bidan Berprestasi Global, yang digelar oleh Keluarga Alumni Kebidanan SV UGM, pada Sabtu (19/9/2020).

Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Keluarga Alumni Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (KAVOGAMA) H. Mas Yanto Herlianto.

Selain Hana, hadir juga sebagai pembicara yaitu Indriana Widya Puspitasari, S.Tr.Keb (Ketua KABIDGAMA, Delegasi Mahasiswa Kebidanan di Program Internasional di Australia, India, dan Vietnam); dan Hanifatur Rosyidah, S.Sit., M.PH (Dosen Kebidanan Unissula, peraih Hibah Women Deliver Young Leaders with Johnson and Johnson Awards 2016 di Denmark).

Baca juga: Sinergi Trio KAGAMA Sulsel Majukan Petani Kopi Lokal

“Untuk bisa sukses dalam mencapai sesuatu, tidak ada jalan yang sulit. Tetapi juga tak ada jalan yang mudah. Kuncinya adalah bagaimana kita merencanakan kesuksesan tersebut.”

“Jangan sampai kita hanya berputar pada tahap trial and error, tetapi pikirkan juga soal peningkatan.”

“Jadi, sukses bagi saya itu, kita punya planning dan menjalankannya secara step by step. Kalau gagal, artinya saya harus belajar untuk membuat kegagalan tersbut tidak terulang,” ujarnya.

Dalam project-nya, Hana dan tim dituntut untuk bisa menjabarkan strategi pembentukan ide-ide dalam pengembangan pendidikan.

Menemukan ide, kata Hana, memang tak mudah, tetapi hal ini bisa dilatih.

Baca juga: Komoditas Teh Indonesia Bisa Dikembangkan untuk Mendukung Transformasi Ekonomi Desa