Pengalaman Berharga Febby Jadi Dokter Relawan Covid-19: Meningkatkan Rasa Kemanusiaan

951

Baca juga: YouTuber Warga KAGAMA Balikpapan Raih Rezeki Tak Terduga Berkat Video Micin

Sebelum baju hazmat dilepas, dokter relawan lebih dulu disemprot menggunakan cairan yang dapat mensterilkan tubuh mereka.

Baru kemudian baju hazmat mereka lepas dengan diawasi oleh petugas khusus.

“Jadi kita harus tahu betul cara yang tepat untuk melepas hazmat, tidak boleh asal-asalan.”

“Ini merupakan komitmen RSDC untuk menjamin keselamatan tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan diawasi oleh satu petugas,” ujar perempuan asal NTB itu.

Menjadi dokter garda depan bagi Febby merupakan pengalaman yang berharga.

Baca juga: Petani dan Ilmuwan Perlu Gunakan Paradigma Pertanian Baru Demi Ketahanan Pangan

Sebab, ini merupakan pandemi pertama kali yang terjadi di Indonesia, barangkali menjadi pengalaman langka dan sekali seumur hidup.

Menghadapi pasien setiap hari, kata Febby, menjadi pengalaman menarik tersendiri baginya.

Di samping itu, setiap dua minggu sekali, para dokter relawan diarahkan untuk mengikuti coaching class, sehingga Febby kaya akan wawasan dan pengetahuan baru terutama terkait penanganan Covid-19.

“Seperti tadi yang saya jelaskan, jumlah dokter relawan di RSDC banyak sekali, sehingga membuka kesempatan bagi kita untuk membangun relasi.”

“Terlebih lagi dokter-dokter ini merupakan lulusan dari berbagai universitas di Indonesia,” tutur perempuan kelahiran 1993 ini.

Baca juga: Hadapi Tantangan Besar, Perusahaan Asuransi Jiwa Harus Lakukan Ini di Masa Pandemi