Peneliti PSKK UGM Soroti Kapasitas Penduduk dan Pengelolaan Konflik di Ibu Kota Baru

563

Baca juga: Seminar pra-Munas KAGAMA Kedua Bahas Kesiapan Tenaga Kerja di Era Revolusi Industri 4.0

Dirinya menilai ibu kota baru ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Kaltim.

Dibandingkan dengan Jakarta dan kabupaten lainnya di Kaltim, kata Sukamdi, pertumbuhan ekonomi di PPU jauh lebih rendah, tingkat kemiskinan masih tinggi, dan pendapatan daerah juga relatif rendah.

Dari sisi kependudukan pun PPU tidak padat. Kini sudah ada pemusatan penduduk di sana.

Namun, ironisnya pertumbuhan penduduknya menurun.

Baca juga: Sri Sultan HB X Ingin Kembangkan Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Budaya

Di samping itu distribusi penduduk tidak merata dan persentase penduduk lansia tertinggi kedua di Kalimantan Timur.

“Struktur penduduknya ekspansif. Saya menduga bahwa kelompok usia produktif banyak yang bermigrasi ke luar. Migrasi jadi salah satu faktor pertumbuhan penduduk di ibu kota baru,” tandasnya.

Ia kemudian membayangkan lagi setelah kepindahan itu, kepadatan penduduk makin tinggi dan pertumbuhan tinggi.

Namun, angka ketergantungan bakal semakin rendah.

Baca juga: Menyikapi Guncangan Ekonomi Digital di Dunia Keuangan dan Pasar Modal