Pendidikan Vokasi Terapkan 70 Persen Praktik di Industri

156

 Menurut Menteri Airlangga, program yang merupakan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, pelaksanaannya telah dikoordinasikan bersama lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan, serta KADIN.

“Kami semua sedang bergerak. Saat ini sudah ada 34 program studi terkait industri. Maka diharapkan, melalui pendidikan vokasi, 600 ribu lulusan SMK bisa mendapatkan lapangan pekerjaan,” ujarnya. Saat ini, jumlah lulusan SMK setiap tahunnya sekitar 1,3 juta orang, sedangkan perguruan tinggi hanya bisa menerima 700 ribu orang.

Menperin juga menyebutkan, jumlah tenaga kerja industri manufaktur di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, tenaga kerja di tahun 2006 sebanyak 11,89 juta orang meningkat menjadi 15,54 juta orang pada tahun 2016, atau dengan rata-rata kenaikan sekitar 400 ribu orang per tahun. “Berdasarkan perhitungan kami, dengan rata-rata pertumbuhan industri sebesar 5-6 persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri baru per tahun,” ungkapnya.

Kegiatan Dialog Sukses Indonesiaku yang juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Direktur PT. Gudang Garam Tbk. Istata T. Siddharta, ini diikuti lebih dari 8.000 orang, terdiri 4.000 siswa SMK dan 4.000 orang tua wali murid SMK se-Kabupaten dan Kota Kediri.

Selain itu, 83 orang kepala sekolah SMK dan 100 orang wali kelas SMK se-Kota dan Kabupaten Kediri. Selain berinteraksi dengan para siswa SMK, kedua menteri memberi semangat kepada mereka agar terus belajar untuk menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Menhub memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah menjalankan program pendidikan vokasi berbasis link and match dengan industri. “Bagus dan harus terus dilanjutkan,” ujarnya. Kementerian Perhubungan sendiri memiliki 26 lembaga pendidikan dan pelatihan bidang transportasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.