Pendidikan Indonesia Perlu Berkaca pada Ajaran Luhur Ki Hadjar Dewantara

812

Baca juga:

Guru Besar UGM Paparkan Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara di Forum Internasional

Berikut Rekomendasi Persatuan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) untuk Pendidikan Genarasi Emas

 

Agus menjelaskan, pada 1980-an sistem pendidikan di Finlandia masih serupa dengan Indonesia.

Tetapi kemudian mereka melompat drastis.

Finlandia melakukan revitalisasi pendidikan yang sebenarnya mirip dengan ajaran luhur KHD.

Kini pendidikan di Indonesia malah berbalik ke zaman kolonial.

Reformasi Pendidikan

Priyo kemudian menambahkan, jika ditanya soal reformasi pendidikan, sebetulnya reformasi pendidikan sudah ada sejak zaman dulu, saat Taman Siswa masih berjaya.

Dalam revitalisasi pendidikan di Finlandia, perilaku among, momong, ngemong diterapkan, guru menjadi fasilitator yang baik, dan sistem pendidikannya berorientasi pada pemaknaan.

Ada pun perbedaan utama guru-guru di sekolah lain dibandingkan Taman Siswa menurut Agus, guru tidak berperan sebagai pamong.

Tetapi guru sebagai pekerja, cari uang, sehingga jiwa korsa pendidik belum sepenuhnya muncul.

“Finlandia sebelum mencapai keemasannya di bidang pendidikan, juga mengalami hal demikian. Tetapi, kemudian mereka berhasil dengan big policy dan strong policystrong leadership, strong implementation, serta participation,” tutur Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM itu.

Dalam 20 tahun Finlandia bangkit dan saat ini menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik.

Agus kemudian menyimpulkan ajaran luhur KHD baik jika diterapkan kembali.

Namun, bukan berarti kembali ke masa lampau atau semata-mata untuk menyentil dunia internasional.

Indonesia sebenarnya bisa lebih baik dari Finlandia.

Sebab, menurut Agus, ajaran KHD lebih dari itu.

“Sayangnya, ajaran luhur tersebut tidak tersentuh oleh kita. Kalau kita bisa merevitalisasi, tentunya Indonesia bisa lebih baik. Namun, pastinya ini tidak bisa instan,” jelas Agus.

Jika Finlandia butuh waktu 20 tahun, menurut Agus Indonesia butuh waktu 30 tahun untuk mewujudkan itu.

Revitalisasi bisa cepat dilakukan, bila semua orang mendukung. (Kinanthi)