Pendekatan yang Dapat Dilakukan untuk Optimalkan Berbagai Daya Tarik Wisata di Satu Kawasan

451
Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agus Rochiyardi, memandang ada pendekatan yang bisa mengoptimalkan kawasan wisata lintas wilayah administrasi. Foto: Ist
Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agus Rochiyardi, memandang ada pendekatan yang bisa mengoptimalkan kawasan wisata lintas wilayah administrasi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, JOGJA – Dalam suatu kawasan destinasi wisata, sering ditemui berbagai daya tarik wisata di dalamnya. Salah satunya adalah adanya penjual suvenir.

Hanya, suvenir yang dijual semua pedagang hampir seluruhnya sama. Kompetisi antarpedagang hanya dalam hal banting harga.

Hal ini terkadang menyebabkan penumpukan pengunjung di salah satu daya tarik wisata tersebut, sementara yang lain kosong.

Peristiwa ini membuat ketidaknyamanan pengunjung, pengelola wisata pun jadi kerepotan.

Demikian seperti yang dipaparkan Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agus Rochiyardi, dalam Harian Jogja, belum lama ini.

Baca juga: Dirjen Nizam Jelaskan Empat Aspek Penting dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Agus, peristiwa tersebut bermula dari ego sektoral dan tata kelola yang kurang baik.

Saat melihat ada tempat lain yang maju, orang-orang yang iri hanya ikut-ikutan.

Sehingga, ada banyak produk me too yang tersebar di mana-mana. Kondisi kian runyam ketika koordinasi yang dilakukan buruk.

Terutama di destinasi wisata yang berada pada kawasan dengan letak geografi di antara dua atau tiga wilayah administrasi.

“Hal ini berpengaruh terhadap pembangunan pariwisata seperti aksesibilitas, amenitas (kenyamanan), atraksi, dan promosi,” tutur Agus.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ditelepon Ari Lasso Usai Bantu Jualkan Sambal Karya Warga Blora