Pendanaan Startup Berisiko, Pemerintah Perlu Tingkatkan Pengawasan

413

Baca juga: Seminar pra-Munas KAGAMA Kedua Bahas Kesiapan Tenaga Kerja di Era Revolusi Industri 4.0

“Kapasitas kemampuan mengakuisisi ini yang masih menjadi masalah. Evaluasinya itu lebih pada kemampuan menghasilkan laba. Dia belum terbukti menghasilkan yang positif tetapi sudah dinilai berlebihan. Dalam konteks BUMN kita belum bisa melakukan gambling seperti itu,” jelas Agus.

Soal regulasi, kata Agus, pemerintah sudah mengupayakan.

Tetapi, memang pasar selalu lebih cepat dari regulasi.

“Pasar sangat luas dan banyak, sedangkan kemampuan membuat regulasi masih terbatas,” pungkasnya.

Baca juga: Sri Sultan HB X Ingin Kembangkan Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Budaya

Sebelumnya, mengawali acara ini Dekan FEB UGM Eko Suwardi, Ph.D menyampaikan Laporan Tahunan.

Pihaknya memaparkan perkembangan dan kemajuan Fakultas, dilanjutkan dengan laporan mengenai Prodi dan Unit serta rencana dan tantangan FEB UGM.

“Hal ini menjadi bukti bahwa FEB UGM terus menerus berkomitmen untuk mencapai visi dan misi yaitu menjadi Fakultas Ekonomika dan Bisnis terkemuka di Indonesia yang terus meningkatkan kesiapan diri untuk menghadapi tantangan internasional,” papar Eko.

Acara turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi Supriyadi, M.Sc., Ph.D., CMA., CA., Ak., para wakil dekan FEB, Ketua Senat FEB UGM Prof. Dr. Marwan Asri, MBA., para guru besar FEB UGM, dosen, mahasiswa, alumni, tenaga kependidikan, serta Dharma Wanita dan mitra FEB UGM. (Kinanthi)

Baca juga: Menkes Nila Imbau Masyarakat Belajar Hidup Sehat dari Jepang