Pendanaan Startup Berisiko, Pemerintah Perlu Tingkatkan Pengawasan

413

Baca juga: Rayakan Usia Emas, Museum Biologi UGM akan Dikembangkan untuk Masyarakat

Untuk itu, kata Agus, kehadiran startup seperti fintech sangat berperan.

“Fintech dan sejenisnya akan mampu meningkatkan inklusi keuangan dengan memasuki pasar yang selama ini dianggap unbankable dan under-served,” ujar Agus.

Di balik keunggulan itu, ada kemungkinan angel investor dijanjikan money illusion seperti laba yang besar.

Apalagi, masih banyak perusahaan digital yang fokus melihat banyaknya user, tetapi belum mampu melakukan monetisasi (upaya mendapatkan hasil tambahan).

Baca juga: Adi Sutrisno Jadi Dosen Sastra Inggris UGM Berkat Saran Kekasih

“Sehingga ketika monetisasi dilakukan, user kemungkinan akan pindah ke perusahaan pesaingnya, kemudian buble (gelembung yang nantinya akan pecah) akan terjadi,” ungkap pria yang saat ini juga menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan di Kemenko PMK itu.

Agus mengingatkan kembali kepada pemerintah untuk meningkatkan kemampuan pengawasan, agar masyarakat terlindungi.

“Kita lihat ada para pengusaha yang merugi, mungkin karena ketidakpahaman. Dan ada yang memanfaatkan pay attention ini untuk meraup keuntungan,” jelas komisaris PT Waskita Karya itu.

Di samping pengawasan, peran pemerintah cukup krusial dalam hal upaya mengakuisisi salah satu unicorn atau decacorn untuk dibina, sekaligus mengantisipasi agar perusahaan tersebut tidak diambil oleh bangsa lain.

Baca juga: EDRONES, Modul Flight Controller Pesawat Tanpa Awak Karya Peneliti UGM