Pemerintah Dorong Pengembangan Kawasan Industri Kendal sebagai Super Koridor Jawa Utara

280

Baca juga: Prof. Haryanto Ungkap Cerita Lucu Selama Pandemi dalam Dies Natalis ke-65 FISIPOL UGM

Airlangga, yang kini ditugasi sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, telah bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, secara daring, Kamis (15/10/2020) lalu.

Keduanya bersua dalam pertemuan Enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral Singapura-Indonesia (6WG).

Mereka sepakat untuk mengakselerasi pengembangan KIK untuk segera mewujudkan super koridor Jawa Utara, kendati pandemi Covid-19 belum usai.

“Pemerintah terus mendorong pengembangan KEK Kendal melalui pembangunan infrastruktur pendukung,” tutur Menko Airlangga, melansir laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Seperti Pelabuhan Kendal dan Bendungan Karet Sungai Blorong yang sudah diatur dalam Perpres 79/2019 sebagai program strategis nasional,” jelas alumnus Teknik Mesin UGM ini.

Baca juga: Perry Warjiyo Bagi 5 Tips buat Freshgraduate yang Akan Masuk Dunia Kerja

Langkah percepatan diambil lantaran pencapaian KIK pada bulan Agustus lalu telah melebihi target dalam Rencana Aksi untuk tahun 2020.

Dalam periode tersebut, nilai investasi KIK telah mencapai Rp18,6 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 8.490 orang.

Sejumlah 62 penyewa kini telah menempati KIK. Mereka merupakan perusahaan lintas negara dengan industri seperti makanan, furniture, alat tulis, material bangunan, pergudangan, dan lain sebagainya.

Ke depan, KIK juga akan didorong untuk menumbuhkan industri komponen, fesyen, sepatu, dan garmen.

Selain itu, KIK kelak bisa menjadi export hub bagi Industri tekstil Semarang, sekaligus tempat yang strategis untuk melakukan melakukan ekspansi bisnis.

Baca juga: Apa Saja Kunci Penting Memajukan Petani dan UMKM di Kawasan Lahan Gambut?