Pemerintah dan DPR Dukung Produksi Massal Kendaraan Listrik Karya Anak Bangsa

101
Pemerintah dan DPR Dukung Produksi Massal Kendaraan Bermotor Listrik Karya Anak Bangsa.(Foto: Sumberdaya Ristekdikti)
Pemerintah dan DPR Dukung Produksi Massal Kendaraan Bermotor Listrik Karya Anak Bangsa.(Foto: Sumberdaya Ristekdikti)

Salah satu hasil inovasi anak bangsa yang sangat membanggakan, dan akan diproduksi secara massal pada tahun 2019 adalah Motor Listrik Gesit karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Demikian disampaikan Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti dalam pertemuan membahas tindak lanjut pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dirjen Ali Ghufron mewakili Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada Kamis (29/11/2018).

Pertemuan ini juga turut dihadiri oleh lima perguruan tinggi yang sedang mengembangkan kendaraan bermotor listrik, meliputi ITS, ITB, UI, UGM, dan UNS.

Belum lama ini, kata Dirjen Ghufron, motor listrik juga sudah dijajal langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, dan memperoleh pujian dari orang nomor satu di Indonesia itu.

“Rencana produksi massal Gesit pun mendapat respons positif dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),” ungkapnya.

Pihaknya melanjutkan, beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan tersebut, di antaranya mendukung penuh program kendaraan bermotor listrik. Bahkan, Kementerian dan BUMN diminta untuk menjadi pionir konsumen untuk produk hasil karya anak bangsa tersebut. Pada pelaksanaannya, hal ini juga akan didukung oleh APBN dan APBD.

Selain itu, pemerintah juga akan menerbitkan Perpres sebagai bentuk dukungan menjadikan Indonesia sebagai leader dalam program kendaraan bermotor listrik. Dirjen Ghufron menambahkan, pada pertemuan tersebut tidak hanya Motor Listrik Gesit saja yang dibahas, tetapi juga inovasi mobil listrik yang kini juga dalam proses pengembangan di perguruan tinggi atau pun lembaga riset.

“DPR dan pemerintah sepakat agar segala prototipe yang telah ada mampu dikembangkan pada skala industri, seperti Motor Listrik Gesit. Untuk itu, skema insentif fiskal dan non-fiskal juga diupayakan sehingga memprioritaskan tidak hanya produksi, tetapi juga komponen riset dan pengembangan dalam negeri,” jelasnya.

Motor Listrik Gesit yang rencananya akan diproduksi sebanyak 60 ribu sendiri memiliki sejumlah kelebihan, seperti dapat dikebut sampai kecepatan 100 km/jam dan speedometer yang bisa dipakai untuk telepon pintar (smartphone).

Meskipun dapat dipacu dengan kecepatan tinggi, Menko Luhut sempat mengingatkan bahwa bukan berarti kendaraan ini digunakan untuk ngebut sehingga tidak terjadi kecelakaan. Awal tahun depan, Motor Listrik Gesit rencananya akan mulai diproduksi. Adapun pabriknya disiapkan di Sentul, Jawa Barat.(Sumberdaya Ristekdikti/TH)a