Baca juga: Warga KAGAMA Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Air
“Indonesia berupaya menyeimbangkan penanganan kesehatan dan ekonomi. Indonesia berada dalam kelompok negara yang termasuk ‘best possible situation’, dimana penanganan kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan.”
“Tidak saling mengorbankan salah satunya dan ditandai dengan tingkat kematian yang terkendali dan kontraksi GDP Q3-2020 lalu yang tidak terlalu dalam,” imbuhnya.
Untuk diketahui, acara tersebut merupakan program sinergi UGM dan KAGAMA V yang mengusung tema Sumbangsih UGM Dalam Penanggulangan Covid-19 Melalui Penemuan Alat-alat Kesehatan.
Kegiatan ini pun mengundang sejumlah peneliti dengan alat temuannya, di antaranya Prof. Drs. Kuwat Triyono, M.Si., Ph.D sebagai peneliti GeNose, dan Dr. Andhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed peneliti Ventilator.
Ada juga Apt. Ika Puspita Sari, peneliti Viral Transport Medium dan Prof. Dr. Sofia Mubarika, M.Med.Sc., Ph.D, peneliti Rapid Test RI-GHA.
Baca juga: Rimbawan KAGAMA Angkat Bicara soal Penetapan Luas Hutan Minimum 30 Persen di UU Nomor 41/1999
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP KAGAMA Ganjar Pranowo turut mengapresiasi produk-produk yang dibikin UGM.
Menurut alumnus Fakultas Hukum UGM itu, inovasi alat kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 karya peneliti UGM menunjukkan spirit ke UGM-an yang khas.
“Ini sangat khas banget menunjukkan orang Bulaksumur dengan dedikasi, kemanusiaan, tidak berbayar, tidak memikirkan keuntungan,” ujar Gubernur Jawa Tengah ini.
Padahal, kata Ganjar, di bagian lain di tengah pandemi Covid-19 ada saja yang memikirkan keuntungan, misalnya soal masker di awal-awal pandemi. Kemudian dahulu sewaktu ramai-ramai rapid tes dan semua berjualan.
“Nampaknya pandemi menjadi lahan bisnis baru, dan bahkan memunculkan epidemolog dadakan, farmakolog dadakan, semua berbicara dan bisa membereskan semua ini.”
Baca juga: KAGAMA Lampung Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Pardasuka, Lampung
