Pembangunan Infrastruktur Harus Berpihak pada Masyarakat Agar Produktivitas Ekonomi Tercapai

630
Pakar pembangunan sosial UGM, Prof. Sunyoto Usman mengatakan, pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan tiga poin penting. Foto: Humas UGM
Pakar pembangunan sosial UGM, Prof. Sunyoto Usman mengatakan, pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan tiga poin penting. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pembangunan infrastruktur yang terlalu ekspansif menuai berbagai kritikan.

Beberapa orang memandang, pembangunan ini menghabiskan anggaran hingga berpotensi menimbulkan defisit negara karena melonjaknya impor bahan baku.

Pakar pembangunan sosial UGM, Prof. Sunyoto Usman mengatakan, pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan tiga poin penting, di antaranya bentuk, fungsi, dan sasaran.

Bentuk dalam hal ini berkaitan dengan domain fisik, dia mempertanyakan seperti apa infrastruktur yang dibangun?

“Pembangunan infrastruktur sudah pasti tinggi alokasi dananya. Teknologi dan kapasitas pasti memakan biaya yang tidak sedikit,” tuturnya kepada Kagama belum lama ini di ruang kerjanya.

Baca juga: Cerita Ketua KAGAMA Malang Saat Kuliah di Jurusan Sulit Sambil Jualan Handuk

Sementara fungsi infrastruktur, kata Sunyoto, berhubungan dengan kebijakan.

Pada umumnya fungsi tersebut dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, pelayanan atau mobilitas, interaksi di bidang telekomunikasi, dan sebagainya.

Kemudian yang tak kalah penting yaitu sasaran pembangunan infrastruktur, mengacu pada pertanyaan “untuk siapa?”. Aspek ini acap kali diabaikan oleh pemerintah.

“Mungkin sekali pembangunan infrastruktur itu mahal. Kalau tujuannya untuk pemberdayaan, ini sebetulnya investasi yang produktif. Asalkan pembangunan ini berpihak kepada masyarakat,” ujarnya.

Berbeda jika pembangunan infrastruktur berpihak pada pengusaha atau pengembang, mahalnya biaya pembangunan itu menjadi persoalan.

Baca juga: Banyak Perempuan Abaikan Hoaks di Grup WhatsApp, Mengapa?